Kediri, MCI News - Turunnya hujan tak menghalangi Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak meninjau perlintasan kereta api yang terletak di Desa Seketi, Kecamatan Ngadiluwih, Kabupaten Kediri, akhir pekan lalu.
“Sebelum melintasi perlintasan KA, pengendara hendaknya tetap waspada untuk mencegah terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Selalu waspada saat melewati perlintasan kereta api tanpa palang pintu, meskipun di perlintasan tersebut terdapat Early Warning System (EWS) ,” katanya.
Wagub Emil juga menekankan pentingnya EWS di perlintasan kereta api untuk mencegah terjadinya kecelakaan. Namun, ia menyoroti di perlintasan kereta api tak berpalang pintu terdapat EWS yang disfungsi. "Kami melihat ternyata di sini ada EWS yang tidak berfungsi. EWS ini ada plus minusnya, ada yang mengatakan EWS ini suka mis, salah deteksi."
Emil Dardak mengatakan, EWS yang tidak berfungsi ini menjadikan para pengguna jalan tidak percaya dengan keberadaan EWS tersebut. Hal ini berbanding terbalik dengan fungsi EWS sendiri sebagai media kewaspadaan dini.
“Sementara keberadaan EWS seharusnya bisa membuat pengguna jalan yang melewati perlintasan kereta api menjadi lebih waspada dan hati-hati. Sehingga keberadaan EWS di palang perlintasan kereta api dapat meminimalisir dan mencegah terjadinya kecelakaan,” katanya.
Saat ini di perlintasan kereta api tersebut ada suka relawan yang stand by untuk menjaga perlintasan dan segera menutup pintu perlintasan sementara saat mendengar sirine dari perlintasan yang berpalang pintu. "Ini menjadi solusi jangka pendek."
Untuk itu, Emil melakukan komunikasi dengan instansi terkait untuk mengambil solusi terbaik dari masalah tersebut. Sebab, masih banyak perlintasan kereta api yang tidak berpalang pintu.
"Kami sedang berbicara dengan pemerintah kabupaten ya ini demi keselamatan pengguna jalan. Tentu kewenangan ada yang di kabupaten, tapi kalau sudah seperti ini kan provinsi juga ikut membina bupati dan walikota," ucapnya.
Di kesempatan yang sama untuk menunjukkan kebersamaan, Emil Dardak juga membagikan makanan untuk berbuka puasa kepada Kepala Desa Seketi, sukarelawan penjaga palang perlintasan kereta api di Desa Seketi Kec. Ngadiluwih dan warga sekitar.
"Saya ingi berbagi makanan berbuka tidak hanya pak Kades beserta warganya, juga relawan yang menjaga perlintasan kereta api," pungkasnya.
Sebagai informasi, sebelumnya telah terjadi dua kali kecelakaan yang melibatkan kereta api di perlintasan kereta api Kec. Ngadiluwih dalam sepekan. Yaitu antara pengendara motor dengan KA di perlintasan Desa Branggahan pada 3 Maret 2025;£Kemudian KA dengan truk bermuatan pupuk di perlintasan Desa Seketi
Editor : Budi Setiawan
