Martapura, MCI News - Direktur Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Martapura, Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) Timur, Sumatera Selatan, dokter Dedy Damhudy, memilih mengundurkan diri dari jabatannya sebagai bentuk tanggung jawab atas insiden layanan ambulans yang mengecewakan keluarga pasien.
Keputusan itu diambil setelah video viral menunjukkan jenazah seorang pasien yang terpaksa dibawa pulang keluarga menggunakan mobil pikap karena ambulans rumah sakit tidak bisa digunakan.
“Hari ini saya sudah membuat dan menyerahkan surat pengunduran diri dari jabatan direktur kepada BKPSDM (Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia) OKU Timur,” ungkapnya, Selasa 8 April 2025.
Dokter Dedy juga menyampaikan permintaan maaf secara langsung kepada keluarga pasien dan telah mencopot kepala ruangan jenazah serta memecat sopir ambulans yang dianggap lalai.
"Ini bentuk tanggung jawab saya sebagai pimpinan. Saya sudah minta maaf langsung ke keluarga almarhum dan juga telah memecat sopir ambulans yang lalai menjalankan tugas," tambahnya.
Kejadian tersebut terjadi pada Sabtu 5 April 2025, dan video diunggah oleh akun Instagram @palembangterkini.official. Dalam rekaman video, terlihat jenazah telah dimasukkan ke dalam mobil pikap.
Keluarga pasien mengaku kecewa karena ambulans rumah sakit kehabisan bensin dan sopir ambulans tidak ada di tempat. Kini, posisi Plt Direktur RSUD Martapura diisi oleh Gondo Roleli. Surat Keputusan (SK) penunjukan diserahkan Bupati OKU Timur, Lanosin.
"Saya mohon maaf yang setinggi-tingginya kepada masyarakat akibat kelalaian pelayanan RSUD Martapura," ujarnya.
Lanosin menegaskan bahwa tidak akan menolerir siapa saja yang tidak mampu bekerja dengan baik. Dia menyebut, membutuhkan pegawai yang bisa mengabdi, benar-benar memahami, dan mampu menerapkan pelayanan.
Editor : Yama Yasmina