Surabaya, MCI News - Menjelang Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB) tahun ajaran 2025, Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Kota Surabaya Yusuf Masruh memastikan pihaknya saat ini sudah dalam tahap mempersiapkan empat jalur pendaftaran murid baru.
Ditemui di Balaikota Surabaya, Selasa (23/4/2025) Yusuf mengatakan, bahwa sesuai calon murid baru ini diapresiasi di empat jalur, yakni afirmasi untuk keluarga miskin dan pra keluarga miskin (gamis dan pragamis) yang dulunya 15% persen, sekarang menjadi 20%.
Sementara untuk jalur mutasi orang tua siswa tidak ada perubahan atau tetap sebesar 5%. Sedangkan jalur prestasi nilai yang di tahun sebelumnya 30% ditambah menjadi 35%, yang di dalamnya juga ada jalur prestasi non akademis.
Yang terakhir, jalur domisili sebesar 40%. Untuk jalur ini nantinya akan kami bagi menjadi dua. Domisili satu diperuntukkan bagi calon murid baru yang berdomisili dekat dengan lokasi sekolah, mengabaikan lokasi kelurahan dan kecamatan. Kemudian ada jalur domisili dua yang diperuntukkan bagi calon murid baru yang berdomisili di kelurahan yang berada dalam satu kecamatan dengan sekolah.
“Contohnya, dalam satu kecematan itu kelurahannya ada empat, maka per kelurahan dapat jatah 5%, kan 20 dibagi empat per alokasi sekolah. Harapan kami, orang tidak usah bingung karena nanti kita siapkan di web (website resmi Dinas Pendidikan Kota Surabaya). Nanti kan dibantu oleh teman-teman media untuk menginformasikan,” papar Yusuf.
Rencananya, Dinas Pendidikan akan menyosialisasikan perubahan aturan SPMB di sekolah-sekolah, khususnya orang tua siswa yang sekarang duduk di kelas 6 Sekolah Dasar (SD). Ia berharap, semua lapisan masyarakat berperan termasuk saat pelaksanaan SPMB.
Yusuf mengungkapkan, nanti warga Surabaya yang akan mendaftarkan anaknya ke SMP akan dipermudah dengan keberadaan posko-posko yang ditentukan oleh Dinas Pendidikan. “Misalnya, anak di wilayah Timur ingin mendaftar di SMPN 19 tidak perlu datang ke sekolahannya, cukup ke SDN Keputih atau bisa mendaftar secara online lewat HP,” ungkapnya.
Bukan hanya itu, Disdik Surabaya juga melakukan penitikan jarak untuk memudahkan orang tua untuk memastikan titik rumahnya tepat sesuai dengan peta. “Karena pengalaman yang sudah-sudah, orang tua sering salah menentukan titik rumahnya. Ke depan, titik itu akan diarahkan atau diperpendek ke rumah RT, sehingga mudah untuk menarik garis ke arah rumahnya,” papar Yusuf.
Persempit Kecurangan
Untuk mempersempit kecurangan, calon murid yang akan masuk sekolah SMP melalui jalur afirmasi atau pindah domisili mengikuti tugas orang tua, Disdik Surabaya meminta minimal satu tahun. “Kalau mutasi tugas ya harus ada bukti-bukti lain, misalnya surat perintah atau surat mutase dan lain-lain. Jadi, terkait zonasi domisili harus sesuai dengan alamat KTP-nya,” sebut Yusuf.
Yusuf juga menyampaikan, agar orang tua tak perlu datang ke kantor Disdik Surabaya untuk berkonsultasi. Sebab, pihaknya akan membuat simulasi cara mendaftar SPMB di website Disdik Surabaya.
“Nanti akan dilakukan sosialisasi ke kelurahan. Supaya orang tua tidak perlu jauh-jauh. Mereka bisa langsung tanya dan mendapatkan brosur mengenai SPMB,” jelasnya.
Editor : Faaz Elbaraq