Bali, MCI News – Bali mengalami mati listrik atau blackout, Jumat 2 Mei 2025 pukul 16.00 Wita, bertepatan persiapan umat Hindu Bali dalam perayaan Kuning rangkaian Hari Raya Galungan, Sabtu 3 Mei 2025.
Pemadaman terjadi karena adanya gangguan sistem kelistrikan di wilayah tersebut. Mati listrik terjadi di daerah Denpasar, Badung, Jembrana, Karangasem, Buleleng, dan sejumlah kawasan lain.
Situasi ini berdampak pada layanan publik seperti memicu kemacetan di berbagai titik hingga beberapa penerbangan mengalami keterlambatan hingga menjadi sorotan media asing.
Berikut ini fakta-fakta Bali mati listrik:
- Humas Perusahaan Listrik Negara Unit Induk Distribusi (PLN UID) Bali, Anom Silaparta mengatakan, pihaknya langsung turun tangan tak lama setelah insiden itu terjadi. "Sekitar 30 menit mati listrik pada pukul 16.00 Wita, suplai listrik sudah kembali masuk secara bertahap," jelasnya.
- Executive Vice President Komunikasi Korporat & TJSL PLN Gregorius Adi Trianto menyebut, PLN berhasil memulihkan 940 ribu pasokan listrik pada pukul 19.30 Wita. "Dalam kurun waktu tiga jam setengah, PLN memulihkan ratusan ribu pasokan listrik. Termasuk pelayanan umum di rumah sakit, bandara, pelabuhan, dan pusat keramaian," jelasnya.
- Di berbagai grup WhatsApp dan media sosial beredar kabar mati listrik di Bali terjadi karena ada gangguan kabel laut Jawa-Bali. "Kabel laut transfer Jawa-Bali ada gangguan, sehingga seluruh pembangkit lepas. Mohon maaf atas ketidaknyamanan, kami saat ini fokus pemulihan di sistem dahulu sebelum penormalan beban," demikian kabar tersebut.
- Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan, kurang dari 12 jam atau Sabtu 3 Mei 2025 pukul 03.30 Wita, seluruh pelanggan PLN di Bali telah menikmati listrik kembali secara normal.
- PLN berupaya secara maksimal sekaligus mengevaluasi dan melakukan penguatan sistem kelistrikan agar seluruh pelanggan dapat terus menikmati listrik andal seperti biasa. PLN menyampaikan permohonan maaf atas ketidaknyamanan yang terjadi kepada masyarakat.
Editor : Yama Yasmina