Surabaya, MCI News - Universitas Airlangga (UNAIR) Surabaya mempunyai enam guru besar baru dari beberapa disiplin ilmu.
Pengukuhan guru besar UNAIR ini merupakan suatu peristiwa penting yang menandai pencapaian tertinggi dalam karier akademik seorang dosen. Momen pengukuhan ini diiringi dengan upacara resmi dan pidato ilmiah dari guru besar yang baru dikukuhkan
Guru besar UNAIR tersebut dikukuhkan di gedung Rektorat ruang Garuda Mukti lantai lima Kampus C Unair, Jl. Dr. Ir. H. Soekarno, Mulyorejo, Kec. Mulyorejo, Surabaya, Jawa Timur, Rabu (22/5/2025).
Dalam pidato pengukuhannya, Prof. Dr. Juniastuti, dr., M.Kes., Sp.MK menyampaikan, deteksi varian virus secara molekuler sebagai upaya antisipasi perubahan karakteristik penyakit di masyarakat.
Prof. Linda Dewanti, dr., M.Kes., MHSc., ph.D menyampaikan, inovasi dalam menghadapi tantangan dan kebutuhan pelayanan kesehatan primer di Indonesia.
Prof. Dr. H. Imam Susilo, dr., SP.PA. Sup.sp. URL (K)., FISCM., MIAP menyampaikan, peran dan tantangan onkologi molekuler serta dukungan teknologi cerdas untuk diagnosis cepat tepat pada penanganan penyakit Malignansi.
Prof. Dr. Imam Subadi, dr., SP.K.F.R.N.M(K) menyampaikan, menguak misteri terapi bekam modern: harapan peningkatan fungsi dalam rehabilitasi restorasi.
Diagnosis keganasan hematologi berbasis molekuler : harapan dan tantangan di era precision medicine disampaikan oleh Prof. Dr. Yetti Hernangsih, dr., Sp.PK, Subsp. H.K(K)
Prof. Dr. Asra Al Fuzi, dr., SP.BS, Subs. N-Vas(K), S.E., M.M., FICS, FACS, IFAANS menyampaikan, revolusi stem Cell dan biomaterial dalam regeneratif neurosurgery.
Keenam guru besar baru tersebut menyampaikan pidato pengukuhannya di hadapan Rektor Unair Prof. Dr. Mohammad Nasih, ketua senat dan beberapa undangan yang hadir.
Piagam pengukuhan diberikan oleh Rektor kepada enam guru besar baru yang telah dikukuhkan. Dengan dikukuhkannya enam guru besar baru tersebut, menambah jumlah guru besar yang dimiliki oleh Unair yang sebelumnya berjumlah 372 guru besar.
Editor : Yama Yasmina