Surabaya, MCI News - Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Jawa Timur terus berupaya mempererat hubungan ekonomi dengan Kanada meski neraca perdagangan kedua pihak masih menunjukkan defisit bagi Jawa Timur.
Wakil Ketua Umum Bidang Promosi Luar Negeri dan Perdagangan Internasional Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Jawa Timur, Tommy Kayhatu, mengungkapkan bahwa Indonesia, khususnya Jawa Timur, telah menjalin kerja sama ekonomi cukup lama dengan Kanada. Namun, sejauh ini, nilai impor dari Kanada jauh lebih besar dibandingkan ekspor Jawa Timur ke negara tersebut.
"Memang neraca perdagangan kita masih defisit. Tetapi itu tidak menjadi soal karena kami ingin terus menjalin kerja sama yang saling menguntungkan bagi kedua belah pihak," ujarnya saat menerima kunjungan Kepala Bagian Komersial dan Komisaris Perdagangan Senior Kedutaan Besar Kanada untuk Indonesia, Meena Bhullar beserta timnya di Graha Kadin Jatim, Surabaya, Kamis (22/5/2025).
Data dari Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Timur menunjukkan bahwa selama periode 2020–2024 (hingga Oktober), neraca perdagangan dengan Kanada terus mengalami defisit. Pada 2020, defisit tercatat sebesar US$ 354,34 juta, meningkat pada 2022 hingga mencapai US$ 919,87 juta, sebelum sedikit menurun di 2024 menjadi US$ 415,35 juta.
Meskipun demikian, ekspor Jawa Timur ke Kanada menunjukkan tren pertumbuhan positif dengan rata-rata peningkatan 9,56% per tahun. Namun kontribusinya terhadap total ekspor Jawa Timur masih kecil, yaitu hanya sekitar 0,78% per tahun.
Adapun komoditas utama nonmigas yang diekspor Jawa Timur ke Kanada meliputi perhiasan/permata, ikan dan udang, kertas/karton, daging dan ikan olahan, karet dan produk turunannya, bahan kimia organik, kakao, alas kaki, perabot rumah, serta barang dari besi dan baja.
Di sisi lain, impor dari Kanada ke Jawa Timur didominasi oleh gandum, pupuk, biji-bijian berminyak, pulp, ampas industri makanan, mesin-mesin mekanik, kayu, plastik, hingga peralatan listrik. Kanada bahkan masuk dalam daftar 10 besar negara asal impor nonmigas Jawa Timur dalam beberapa tahun terakhir.
Dalam upaya memperkuat kerja sama tersebut, Kepala Bagian Komersial dan Komisaris Perdagangan Senior Kedutaan Besar Kanada untuk Indonesia, Meena Bhullar beserta timnya, melakukan kunjungan kerja ke Surabaya pada 20–22 Mei 2025.
“Kanada dan Indonesia adalah dua negara besar. Kami ingin mempererat kerja sama agar ekonomi kedua negara terus tumbuh,” ujar Meena. Ia menegaskan komitmen Kanada untuk memahami lebih dalam tentang potensi ekonomi Jawa Timur dan menjajaki peluang kolaborasi.
Sementara itu, Dewi Sari, Trade Commissioner di Kedutaan Kanada, menyampaikan bahwa banyak perusahaan Kanada yang memiliki teknologi tinggi tertarik untuk berinvestasi di Indonesia. Namun, mereka membutuhkan mitra lokal yang tepat.
“Melalui pertemuan ini, kami berharap dapat menjembatani perusahaan-perusahaan Kanada agar dapat menemukan mitra kerja yang sesuai di Jawa Timur,” katanya.
Seiring dengan telah selesainya negosiasi Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif Indonesia-Kanada (ICA-CEPA), diharapkan kerja sama antara kedua negara, khususnya dengan Jawa Timur, dapat meningkat dalam waktu dekat. Perjanjian ini diperkirakan akan mendorong arus perdagangan dan investasi serta mendukung pembangunan ekonomi yang berkelanjutan.
Editor : Fahrizal Arnas