Kabupaten Kediri, MCI News – Video yang beredar video di media sosial memperlihatkan aktivitas awan putih yang disebut berada di atas Gunung Kelud, Kamis (29/5/2025). Beberapa potongan video turut disertai narasi dan suara warga yang menyebut terjadinya erupsi gunung yang terletak di perbatasan Kabupaten Kediri, Kabupaten Blitar, dan Kabupaten Malang, Jawa Timur. Lebih spesifiknya, gunung ini berada di sekitar 27 km dari kota Kediri.
Ada video mengenai Gunung Kelud yang terlihat kilatan petir. Berikutnya, disusul video yang menunjukkan Gunung Kelud mengeluarkan asap tebal seperti meletus. Video lainnya, dengan latar malam hari dan tampak di area persawahan, juga menyampaikan kekhawatiran serupa. Gambar dalam video juga memperlihatkan awan putih tebal yang membumbung di langit, disertai kilatan cahaya.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kediri, Stefanus Djoko Sukrisno menegaskan, Gunung Kelud saat ini dalam kondisi stabil.
"Tidak ada tanda-tanda aktivitas vulkanik yang mengarah ke erupsi," ujarnya.
BPBD meminta masyarakat selalu berpedoman pada sumber resmi, yakni Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) maupun BPBD.
"Kami terus melakukan pemantauan dan akan segera menginformasikan perkembangan resmi jika ada. Jangan mudah terprovokasi berita yang belum jelas sumbernya,” tambahnya.
Berdasarkan data Laporan Aktivitas Gunung Api yang dirilis PVMBG untuk periode pengamatan 28 Mei 2025 pukul 00.00–24.00 WIB, Gunung Kelud (1.731 mdpl) terpantau dalam kondisi normal.
Meteorologi: cuaca cerah dan berawan. Angin bertiup lemah hingga sedang ke arah barat daya, barat dan barat laut. Suhu udara berkisar antara 21–31 derajat Celsius dengan kelembaban udara 60–89 persen.
Visual: gunung jelas dengan kabul 0–1. Asap kawah nihil. Melalui CCTV, visual air danau kawah Gunung Kelud terlihat jelas berwarna biru muda. Bualan air di tengah danau teramati samar-samar. Suhu air danau berdasarkan telemetri berada pada 20,73 derajat Celcius.
Kegempaan: terpantau tiga kali gempa tektonik jauh dengan amplitudo 2–9 mm, waktu S-P 31,1 detik, dan durasi gempa antara 123–239 detik. Keterangan lain: Nihil.
Editor : Yasmin Fitrida Diat