Jakarta, MCI News – Banjir bandang akibat hujan ekstrem di Distrik Kishtwar, Jammu dan Kashmir, India menewaskan 46 orang, termasuk dua anggota Central Industrial Security Force (CISF), dan 200 lainnya hilang.
Pankaj Kumar Sharma, pejabat kepala distrik Kishtwar, dikutip dari The Hindu, memperkirakan jumlah korban tewas masih bisa bertambah.
Derasnya arus menghancurkan bangunan dan infrastruktur. Jalan menuju Kishtwar sudah rusak akibat hujan berhari-hari, menyulitkan tim penyelamat mencapai lokasi. Wilayah ini berjarak sekitar 200 kilometer dari Srinagar, kota utama Jammu dan Kashmir.
Perdana Menteri India Narendra Modi turut menyampaikan belasungkawa dan memastikan dukungan dari pemerintah pusat. “Setiap bantuan akan diberikan kepada mereka yang membutuhkan,” ucapnya.
Peziarah Jadi Korban
Menteri Kepala Kashmir, Omar Abdullah mengungkap, para peziarah ikut menjadi korban banjir bandang. Lokasi dapur umum yang disinggahi peziarah tersebut berada di dekat Sungai Chenab yang meluap akibat derasnya hujan.
Machail yatra, ziarah populer ke kuil Machail Mata yang terletak di ketinggian Himalaya, menarik ribuan peziarah setiap tahun. Para peziarah biasanya mendaki dari Chasoti, titik akhir yang bisa dijangkau kendaraan, sebelum melanjutkan perjalanan kaki ke kuil Dewi Durga.
Bencana di India
Banjir bandang di Kishtwar menjadi bencana besar kedua di India bulan ini. Banjir menerjang kota pegunungan Dharali di negara bagian Uttarakhand, pada 5 Agustus lalu.
Musibah yang mengubur seisi kota ke dalam lumpur itu kemungkinan menewaskan lebih dari 70 orang, namun belum ada konfirmasi resmi dari pemerintah.
Di Vijayawada, hujan lebat menyebabkan genangan di sejumlah wilayah. Seorang laki-laki berusia 51 tahun dilaporkan tewas setelah terperosok ke saluran drainase bawah tanah di tengah pembersihan.
Editor : Yasmin Fitrida Diat