Jakarta, MCI News – Bencana banjir melanda Pakistan. Distrik Buner merupakan daerah terdampak paling buruk. Menurut Otoritas Manajemen Bencana Provinsi (PDMA), sebanyak 356 orang tewas di wilayah barat laut Pakistan, lebih dari 200 di antaranya berada di Distrik Buner. Dari jumlah itu, 28 korban adalah perempuan dan 21 lainnya anak-anak. Dilaporkan 180 orang luka, dan sejumlah lainnya masih hilang, baik hanyut atau tertimbun lumpur/tanah.
Distrik Buner, yang terletak di Provinsi Khyber Pakhtunkhwa, menjadi wilayah paling parah terdampak. Banjir bandang menyapu rumah-rumah, bangunan, kendaraan, dan harta benda warga, terutama di kawasan perbukitan.
Ketua Otoritas Manajemen Bencana Nasional (NDMA), Letnan Jenderal Inam Haider Malik, memperingatkan masih ada dua periode hujan deras yang diperkirakan berlangsung antara 21 Agustus hingga 10 September mendatang.
Direktur Pelindungan Warga Negara Indonesia (WNI) Kementerian Luar Negeri RI, Judha Nugraha dalam pernyataan pers mengatakan, Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Islamabad hingga saat ini terpantau tidak ada WNI yang menjadi korban.
"Namun, WNI di Buner masih terdampak pemadaman listrik sejak beberapa hari terakhir," ungkapnya.
Judha Nugraha merinci, jumlah WNI di seluruh Pakistan tercatat 1.264 orang, termasuk di antaranya 112 di Provinsi Khyber Pakhtunkhwa.
"Sebanyak 30 orang di dalamnya tinggal di Buner yang seluruhnya adalah ibu rumah tangga," imbuhnya.
KBRI Islamabad, tambah Judha, akan terus memonitor situasi bencana dan kondisi para WNI serta memberikan bantuan yang diperlukan.
Editor : Yasmin Fitrida Diat