Surabaya, MCI News - Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia (Kemendagri RI) memberikan apresiasi terhadap pembentukan Kampung Pancasila di Kota Surabaya. Program ini dinilai sebagai wujud nyata gotong-royong warga dalam menuntaskan permasalahan, khususnya terkait Keamanan dan Ketertiban Masyarakat (Kamtibmas).
Apresiasi itu disampaikan langsung oleh Direktur Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dirjen Dukcapil) Kemendagri, Teguh Setyabudi, dalam Rapat Koordinasi Monitoring Kamtibmas Kota Surabaya yang berlangsung di Graha Sawunggaling lantai 6, Jalan Jimerto No. 25-27, Ketabang, Kecamatan Genteng, Surabaya, Jawa Timur, Kamis (11/9/2025).
Dalam rapat koordinasi itu, Teguh juga mendengarkan langsung paparan mengenai pembentukan empat bidang di Kampung Pancasila Surabaya. Termasuk pula paparan soal keterlibatan warga di wilayah Kecamatan Wonokromo dan Pabean Cantian yang berhasil mencegah aksi kerusuhan pada akhir Agustus 2025.
“Saya memberikan apresiasi terhadap pembentukan Kampung Pancasila. Bahkan, ada lebih dari 6.000 ASN (Aparatur Sipil Negara) Pendamping yang diterjunkan di 1.361 RW Surabaya,” ujar Teguh.
Dalam rapat koordinasi itu, Teguh juga mendengarkan langsung paparan mengenai pembentukan empat bidang di Kampung Pancasila Surabaya. Termasuk pula paparan soal keterlibatan warga di wilayah Kecamatan Wonokromo dan Pabean Cantian yang berhasil mencegah aksi kerusuhan pada akhir Agustus 2025.
"Kita tahu bahwasannya Siskamling di berbagai daerah itu bukan hal yang baru, termasuk di Kota Surabaya. Bahkan di Kota Surabaya sudah diinisiasi, diperkuat, dengan adanya pembentukan Kampung Pancasila," jelasnya.
Sementara itu, Walikota Surabaya Eri Cahyadi menegaskan bahwa salah satu tujuan pembentukan Kampung Pancasila adalah untuk memperkuat keamanan lingkungan melalui Siskamling.
“Jadi dikuatkan dengan Siskamling yang di kampung-kampung untuk menjaga bagaimana keamanan kota ini bisa dipastikan membuat warganya merasa aman dan nyaman,” tuturnya.
Eri Cahyadi mengungkapkan, pembentukan Kampung Pancasila di Surabaya melibatkan semua elemen masyarakat, termasuk generasi muda atau Gen Z.
“Jadi kegiatan kita ini tidak hanya dilakukan oleh kelompok-kelompok tertentu, umur-umur tertentu. Seperti yang kita ketahui deklarasi di Tugu Pahlawan, itu adalah semuanya, termasuk Karang Taruna, Gen Z dan semuanya,” jelasnya.
Eri Cahyadi memastikan, pola pengamanan di setiap Kampung Pancasila akan diatur agar dapat mendukung keamanan di pusat kota.
“Karena tengah kota ini kita seperti tahu ya, nanti yang ada di rumah-rumah itu kan yang menjaga di setiap sudutnya, bukan di tengah-tengahnya,” ujarnya.
Eri Cahyadi menekankan, SOP Kampung Pancasila di Surabaya akan segera disampaikan kepada Kemendagri untuk dikaji lebih lanjut.
“Nanti saya menyampaikan SOP kami ke Pak Dirjen. Sehingga Pak Dirjen nanti insyaallah akan memberikan masukan, arahan, sehingga ini akan lebih bisa dijalankan oleh masyarakat Surabaya,” pungkasnya.
Editor : Yasmin Fitrida Diat