Jakarta, MCI News - Pemerintah Indonesia mengajak Jepang membangun ekosistem investasi untuk mendukung program Makan Bergizi Gratis (MBG), salah satu prioritas utama Presiden Prabowo Subianto untuk meningkatkan gizi masyarakat.
Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi mengatakan, program itu perlu pasokan pangan yang besar dan stabil, sehingga memerlukan dukungan investasi, terutama pada penyediaan komoditas buah-buahan, ikan, dan daging.
Baca juga: Gubernur Khofifah dan Menteri PU Dody Sepakat Perkuat Infrastruktur Irigasi di Jatim
Ajakan berperan serta itu disampaikan Arief saat menerima kunjungan Menteri Pertanian, Kehutanan dan Perikanan Jepang Taku Eto, di Jakarta, Selasa 29 April 2025.
“Tadi kami sampaikan kebijakan Pemerintah Indonesia hari ini adalah mengundang investor untuk memenuhi kebutuhan MBG yang cukup besar,” ujar Arief seraya menekankan pentingnya kolaborasi investasi.
Ia menyebut, pembangunan ekosistem juga bertujuan menyejahterakan petani Indonesia. Penguatan ketahanan pangan sangat penting untuk mewujudkan kemandirian pangan nasional.
Baca juga: Panen Raya Serentak Nasional di 14 Provinsi oleh Presiden RI, Panen di 37 Kabupaten/Kota Se Jatim
Menurutnya, swasembada pangan berarti semua proses produksi harus dilakukan di Indonesia. “Kalau produksinya di sini, distribusinya lebih mudah dan cepat.”
Ia menegaskan, MBG hanya akan berhasil jika pasokan tersedia di dalam negeri. Indonesia memiliki potensi pasar besar dengan jumlah penduduk mencapai 280 juta jiwa. Angka ini diperkirakan terus naik hingga lebih dari 300 juta jiwa dalam beberapa tahun.
Baca juga: DPR Desak Bulog Atasi Beras Sisa Impor Berkutu
Pasar yang besar, tutur Kepala Bapanas, membuka peluang produk pangan Indonesia masuk ke Jepang, meskipun negeri 'Matahari Terbit' itu dikenal memiliki standar dan regulasi pangan yang sangat ketat.
"Saya optimis kerja sama bisa dibangun melalui jalur investasi langsung. Contohnya, perusahaan Jepang bisa berinvestasi pada peternakan sapi di Indonesia," demikian Arief.
Editor : Budi Setiawan