Imigrasi Surabaya Catat Pencapaian Kinerja di Awal 2025

mcinews.id
Kepala Kantor Imigrasi Kelas I Khusus TPI Surabaya, Agus Winarto didampingi Kakanwil Ditjen Imigrasi Jatim, Novianto Sulastono beserta Kabid Inteldakim, Dodi Gunawan Ciptadi. (Foto: Istimewa)

Sidoarjo, MCI News - Kantor Imigrasi Kelas I Khusus TPI Surabaya kembali menegaskan komitmennya sebagai garda terdepan dalam pelayanan dan pengawasan keimigrasian di wilayah timur Indonesia. Selama periode Januari hingga pertengahan Mei 2025, berbagai capaian strategis berhasil diraih, mulai dari optimalisasi pelayanan dokumen keimigrasian hingga pengamanan keberangkatan jemaah haji.

Kepala Kantor Imigrasi Surabaya Agus Winarto menyatakan, imigrasi tidak hanya berperan dalam pelayanan, tetapi juga menjaga integritas wilayah negara.

Baca juga: Imigrasi Surabaya Amankan WNA China Terduga Investor Perusahaan Fiktif

"Kami tidak hanya memberikan pelayanan, tapi juga menjaga integritas wilayah melalui pengawasan yang aktif dan terukur," tegasnya.

Seksi Intelijen dan Penindakan Keimigrasian (Inteldakim) mencatat, sepanjang Januari hingga April 2025, sebanyak 57 Warga Negara Asing (WNA) telah dikenai Tindakan Administratif Keimigrasian (TAK). Bahkan ada satu kasus juga telah dilimpahkan ke tahap pro justitia. WNA yang dikenai tindakan berasal dari berbagai negara, dengan jumlah terbanyak dari China (19 orang) dan Malaysia (16 orang).

Negara lain yang tercatat antara lain Korea Selatan, Prancis, Taiwan, Tajikistan, dan Thailand (masing-masing empat orang), Amerika Serikat, Tunisia, dan Thailand (masing-masing dua orang), serta Belgia dan Rusia (masing-masing satu orang).

Dalam upaya meningkatkan kualitas layanan publik, Kantor Imigrasi Surabaya telah menerbitkan 36.073 paspor dan melayani 1.303 permohonan izin tinggal WNA hingga pertengahan Mei. Pelayanan ini didukung jaringan layanan seperti Unit Layanan Paspor (ULP) serta Mall Pelayanan Publik (MPP) di Sidoarjo dan Mojokerto.

Baca juga: Bandara Soetta Siapkan Skema Pemberangkatan Haji 2025

Terobosan pelayanan turut diwujudkan melalui peluncuran Immigration Lounge di Ciputra World Surabaya, yang menawarkan layanan premium dengan kenyamanan ekstra di pusat perbelanjaan.

Lonjakan mobilitas masyarakat pascapandemi terlihat dari aktivitas di Tempat Pemeriksaan Imigrasi (TPI) Bandara Internasional Juanda. Dalam lima bulan terakhir, ratusan ribu pelintas tercatat keluar-masuk wilayah Indonesia melalui bandara tersebut. Sebanyak 384 penundaan keberangkatan WNI dilakukan, sebagian besar terkait dugaan Pekerja Migran Indonesia Non-Prosedural (PMI NP). Selain itu, 14 WNA ditolak masuk ke Indonesia karena tidak memenuhi persyaratan keimigrasian.

Imigrasi Surabaya telah mengoperasikan 28 unit autogate di terminal internasional Bandara Juanda, masing-masing 18 unit di terminal kedatangan dan 10 unit di terminal keberangkatan untuk mendukung efisiensi pemeriksaan.

Baca juga: Pemerintah Beri Remisi Hari Raya Bagi 158.351 Narapidana

Komitmen pelayanan juga terlihat dalam pengawalan keberangkatan jemaah haji dari Embarkasi Surabaya. Sebanyak 63 kloter dengan total 23.914 jemaah telah diberangkatkan, termasuk dalam program 'Makkah Route' yang memfasilitasi pemeriksaan keimigrasian Arab Saudi langsung di Juanda.

“Kami menjamin pelayanan terbaik, terutama bagi jemaah lanjut usia dan penyandang disabilitas. Ini adalah bentuk penghormatan kami terhadap para tamu Allah,” ujar Agus.

Dengan berbagai capaian tersebut, Kantor Imigrasi Surabaya menegaskan posisinya sebagai institusi modern yang adaptif, tanggap terhadap kebutuhan masyarakat, serta konsisten menjaga kedaulatan dan keamanan negara.

Editor : Budi Setiawan

Peristiwa
Berita Populer
Berita Terbaru