Pemkot Surabaya Tegaskan Pentingnya Integrasi Transportasi, Belum Izinkan Trans Jatim Masuk Terminal Joyoboyo

mcinews.id

Surabaya, MCI News - Pemerintah Kota Surabaya belum memberikan izin pengoperasian Trans Jatim Koridor VII untuk masuk ke Terminal Intermoda Joyoboyo (TIJ). Alasannya, Pemkot ingin memastikan integrasi antarmoda berjalan optimal tanpa mengganggu operasional transportasi yang telah ada.

Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi, menegaskan bahwa kehadiran layanan baru tidak boleh mengancam eksistensi moda transportasi yang sudah lama beroperasi dan memiliki izin resmi. Ia khawatir, jika tidak dikoordinasikan dengan baik, trayek lama yang sudah melayani warga Surabaya bisa tergeser.

“Ketika transportasi baru masuk, jangan sampai mematikan yang sudah ada. Sudah banyak trayek resmi dari perbatasan ke pusat kota. Kalau tiba-tiba dimasuki pihak lain, bagaimana nasib trayek yang lama?” kata Eri dalam keterangannya, Selasa (22/7/2025).

Menurutnya, pengembangan sistem transportasi publik harus berbasis integrasi, bukan penggantian. Ia mendorong agar Bus Trans Jatim dapat terhubung secara harmonis dengan Bus Suroboyo, baik dari segi rute maupun sistem tarif.

“Harusnya saling melengkapi, bukan saling menghilangkan. Misalnya, Trans Jatim membawa penumpang dari luar kota, lalu disambut Bus Suroboyo untuk melanjutkan perjalanan. Soal tarif, kita bisa atur agar tetap terjangkau,” jelasnya.

Eri juga telah meminta Dinas Perhubungan Surabaya untuk segera menjalin koordinasi dengan Dishub Provinsi Jawa Timur guna mencegah potensi tumpang tindih kebijakan transportasi.

“Jangan sampai muncul konflik trayek yang membuat pengemudi lama kehilangan penghasilan. Kita perlu perhitungkan kesejahteraan mereka juga,” imbuh Ketua APEKSI itu.

Meski belum memberikan izin, Eri tidak menutup kemungkinan adanya integrasi penuh antara Bus Suroboyo dan Trans Jatim. Namun, ia menekankan bahwa skema integrasi harus mencakup rute yang saling mendukung, pengaturan tarif yang adil, serta perlindungan terhadap operator dan sopir angkutan yang sudah ada.

“Kalau memang mau terintegrasi, mari kita bicarakan sistemnya. Tapi yang pasti, yang sudah ada tidak boleh terganggu. Jangan sampai ada yang dikorbankan,” pungkasnya.

Editor : Fahrizal Arnas

Peristiwa
Berita Populer
Berita Terbaru