Surabaya, MCI News - Hari Anak Nasional (HAN) diperingati setiap tanggal 23 Juli. Tahun ini jatuh pas hari Rabu ini. Pemerintah melalui Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KemenPPPA) telah menetapkan tema sebagai identitas perayaan Hari Anak Nasional (HAN).
Tema yang diusung adalah "Anak Hebat, Indonesia Kuat Menuju Indonesia Emas 2045".
Rumah sakit Universitas Airlangga Surabaya, (RS Unair) turut menggelar kegiatan peringantan HAN di lantai 4 gedungnya, Jalan Dharmahusada Permai, Mulyorejo, Kecamatan Mulyorejo, Surabaya.
Dokter Rika Hapsari Sp.A., M.Ked.Klin selaku dokter spesialis anak, memberikan sosialisasi tentang bahaya gadget pada anak-anak di era digital ini.
“Anak cerdas digital, aman dan positif di dunia maya. Tanpa kita sadari, semua berawal dari rumah, pada saat kita makan, dan dalam kegiatan berkumpul di rumah pun sebagai orang tua juga tidak bisa lepas dari HP (handphone)," jelasnya.
Rika menambahkan, setiap orang tidak bisa lepas dari gadget, karena sudah menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari. Misalnya pendidikan resmi dan tidak resmi, informasi kesehatan, rekreasi, hiburan, dan budaya.
Jika tidak ada filter dari orang tua kepada anak selama pemakaian handphone, maka ke depannya akan menimbulkan dampak yang negatif.
“Di era digital pada saat ini, pada anak usia di bawah satu tahun sering mendapatkan screen time, yakni waktu yang dihabiskan seseorang untuk menatap layar perangkat elektronik seperti televisi, komputer, ponsel pintar, tablet, dan konsol game,” jelas dokter Hanna Dyahferi Anomsari, Sp.A (K) di lokasi yang sama.
Hana menambahkan, dampak dari screen time ini adalah ketika anak usia 1,5 sampai 2 tahun akan terjadi keterlambatan berbicara. Dan, orang tua baru menyadari dampaknya, pada usia tersebut.
"Keterlambatan berbicara, gangguan perilaku seperti hiper aktif, tantrum, sering ditemui juga akibat screen time tersebut. Dalam hal ini sebagai orang tua, pengasuh diharapkan menjadi “input” yang baik, karena perkembangan anak tidak bisa berjalan dengan sendirinya," terang dokter konsultan tumbuh kembang anak tersebut.
Hanna mengharapkan, sebagai orang tua agar tidak dengan mudah memberikan screen time kepada anak, sehingga masa depan anak bisa menjadi lebih baik. Karena, akhir-akhir ini, keterlambatan berbicara, gangguan perilaku semakin banyak terjadi pada anak-anak.
"Dengan tidak memberikan gadget, menonton acara televisi, dan tayangan konten-konten yang kurang mendidik pada anak sebelum usia enam tahun adalah langkah terbaik dalam pencegahan keterlambatan berbicara, gangguan perilaku saat ini yang semakin marak," pungkasnya.
Penggunaan gadget pada anak di era digital saat ini banyak memberikan hal yang buruk bagi perkembangan anak jika tanpa pengawasan orang tua.
Editor : Yasmin Fitrida Diat