Surabaya, MCI News - Penjabat (Pj.) Gubernur Jawa Timur Adhy Karyono mengapreasi Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dr Soetomo karena sukses melakukan operasi pemisahan bayi kembar siam atas nama Azizah Syafa dan Azzahra Syafa berusia 8 bulan.
Kembar siam yang dialami Azizah dan Azzahra tergolong jenis kembar siam ischiopagusyang terjadi pada area panggul bayi. Jenis ini tergolong langka. Berkat kerja sama tim dokter selama kurang lebih 18 jam, bayi kembar asal Ngawi ini selamat.
"Saya mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada pihak yang telah membantuoperasi pemisahan serta perawatan Azizah dan Azzahra. Khususnya tim dari RSUD Dr.Soetomo, Pemkab Ngawi dan Bank Jatim," ujarnya saat pelepasan kepulangan bayi di RSUDDr. Soetomo Surabaya, Senin (13/1/2025).
Adhy mengatakan, sebagai rumah sakit tersier terbesar dan terlengkap di Jawa Timur danIndonesia Timur, RSUD Dr. Soetomo telah merintis program kesehatan penanganan bayikembar siam sejak 1975. Maka ia menaruh kepercayaan besar bahwa penanganan di siniprobabilitas keberhasilannya tinggi.
"Kami bersyukur RSUD Dr. Soetomo sebagai top of mind masyarakat Indonesia dalampenanganan bayi kembar siam, salah satunya bayi kembar siam atas nama Azizah danAzzahra," kata Adhy.
Secara keseluruhan, Adhy menyebut RSUD Dr. Soetomo telah menangani 131 kasus bayikembar siam. Bayi kembar siam Azizah dan Azzahra merupakan kasus ke 126.
"Hal ini menunjukan konsisten RSUD Dr. Soetomo sebagai rumah sakit rujukan khususnyapemisahan bayi kembar siam," ujarnya. "Perawatan selanjutnya akan dilakukan di fasilitaskesehatan RSUD Ngawi," imbuhnya.
Disamping urusan medis ada pembiayaan. Adhy memastikan bahwa perawatan hingga pasca operasi, biaya ditanggung oleh Bank Jatim. Sebab, operasi pemisahan kembar siam tidak termasuk skema BPJS kesehatan. Sehingga untuk operasi kembar siam pisah panggul yang berdempetan, Pemprov Jatim meminta perawatan, menginap, operasi termasuk biaya dokter dan obat selama 3,5 bulan 0 rupiah.
"Khusus di Provinsi Jatim, InsyaAllah warga yang tidak mampu tidak membayar meskipuntidak memiliki BPJS. Wujud Pemprov Jatim melindungi dan memberikan layanan terbaikbagi masyarakat," ungkapnya.
Tidak hanya itu, Adhy mengaku keberhasilan layanan kesehatan yang diberikan kepadaAzizah dan Azzahra tidak lepas dari peran Bupati Ngawi yang mengalihkan CSR bukanuntuk pembangunan, melainkan menyelamatkan nyawa Azizah dan Azzahra.
"Alhamdulillah menjadi skema yang cukup bagus dan mudah-mudahan bisa dilakukanprovinsi lain," pujinya.
Pasca operasi, bayi kembar akan dibawa dan dirawat di RSUD Ngawi. Kepada tim medis,Adhy berpesan untuk memperhatikan tumbuh kembang bayi kembar sehingga merekatumbuh dengan normal baik secara fisik dan emosional.
"Mohon didoakan keduanya menjadi anak yang bisa berkontribusi untuk pembangunanmasyarakat. Seperti banyak kasus kembar siam yang selamat dan sukses salah satunya adayang menjadi dokter," ungkapnya.
Ke depan, Adhy mengingatkan kemungkinan kasus kembar siam akan bertambah. Maka,dibutuhkan penanganan melalui kerjasama lintas sektor. Sebab, salah satu tantangan dariperawatan dan penanganan bayi kembar siam adalah masalah pembiayaan yang belumditanggung secara keseluruhan oleh sistem kesehatan nasional.
"Dibutuhkan peran serta dan kerjasama pemerintah maupun pihak lain yang mendukungpenanganan bayi kembar siam. Kondisi ini menjadikan kewajiban pemerintah daerah danwarga Jawa Timur untuk membantu penanganannya," tandasnya.
Bupati Ngawi Ony Anwar Harsono mengucapkan terima kasih kepada Pemerintah ProvinsiJatim, RSUD Dr. Soetomo, Bank Jatim dan seluruh jajaran dokter yang bekerjasama secaraluar biasa. "Terima kasih sinergi Pemprov Jatim, dr Soetomo, bank Jatim dan seluruh timdokter," ujarnya.
Menurutnya, sinergi pembiayaan bisa dicover oleh CSR bank Jatim di kabupaten Ngawi.Yang mana, kata Ony, dialihkan untuk pembiayaan proses pemisahan kembar siam senilai Rp 600 juta.
"CSR tidak melulu untuk infrastruktur melainkan membantu keselamatan jiwa menjadi halyang tidak boleh ditinggalkan," ungkapnya.
Sementara itu Direktur RSUD Dr. Soetomo Prof Cita Rosita Sigit Prakoeswa mengatakan,pemisahan bayi kembar siam Azizah dan Azzahra melibatkan 126 tim medis. Pemisahan bayi kembar siam yang dialami Azizah dan Azzahra memiliki kesulitan khusus karena panggul dempet, maka tulang belakang isinya saraf dan menjadi kesulitan.
"Alhamdulilah selama 18 jam hasil operasi berjalan lancar dan bayi kembar selamat. Timmedis mengatakan stabil dan wajahnya ceria. Tolong dipantau untuk tumbuh kembangannya dan teman-teman di Ngawi berkomunikasi dengan teman-teman di RSUD Dr. Soetomo jika ada hambatan dalam perawatannya," tutupnya.
Editor : Wawan Kurniawan