Jember, MCI News - Puluhan siswa SMP Negeri 4 Jember mengalami kerasukan massal, Senin 17 Februari 2025. Total, sebanyak 32 siswa yang kehilangan kesadarannya dan harus mendapatkan penanganan khusus.
Kejadian ini berlangsung setelah pelaksanaan upacara pengibaran bendera. Berawal dari salah satu murid yang kerasukan, korban terus bertambah sehingga membuat pihak sekolah kewalahan.
Kepala SMP Negeri 4 Jember, Surawi, mengungkapkan, selama prosesi upacara itu berjalan normal. Seluruh siswa mengikuti kegiatan tersebut hingga usai. Setelah masuk ke dalam kelas untuk memulai pelajaran, tiba-tiba ada salah satu siswa yang mengalami kejang. Siswa tersebut menunjukkan perilaku mirip orang kesurupan.
Siswa tersebut meminta agar dibacakan ayat suci Alquran. Setelah dituruti, jumlah siswa yang kesurupan justru semakin bertambah hingga ada 32 siswa.
Atas insiden tersebut, pihak sekolah langsung memulangkan siswa yang tak terdampak lantaran proses belajar mengajar tak lagi memungkinkan.Keputusan untuk memulangkan siswa yang tidak kesurupan juga dilakukan agar jumlah siswa yang kesurupan tidak terus bertambah.
"Saat hendak memulai pelajaran, ada dua atau tiga anak kesurupan. Siswa itu minta dibacakan yasin dan ayat kursi. Setelah kami bacakan, jumlah yang kesurupan malah bertambah, tutur sang kepala sekolah.
Kejadian itu benar-benar membuat SMP Negeri 4 Jember heboh. Warga yang tepat berada di depan sekolah pun masuk ke dalam untuk membantu.
Tak lama berselang, ada salah satu warga yang membantu mengatasi. Setelah ditangani satu persatu siswa kesurupan mulai sadar kembali. Dalam waktu dua jam, seluruh siswa yang kesurupan telah sadar.
Sebagian siswa diantar oleh pihak sekolah dan sebagian dijemput orang tua. Pihak sekolah meminta kepada para orang tua untuk benar-benar merawat putra putrinya sampai benar-benar pulih.
Pihak sekolah juga mengizinkan siswa yang kesurupan untuk tidak masuk sekolah apabila memang belum sembuh total kejiwaannya.
"Saya ambil sikap anak-anak yang merasa sehat, diminta segera pulang ke rumah masing-masing, biar yang sakit, orang tuanya datang ke sekolah," tutupnya.
Editor : Faaz Elbaraq