Jakarta, MCI News - Direktur NEXT Indonesia Herry Gunawan menilai Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara ( BPI Danantara) yang diresmikan Presiden Prabowo Subianto hari ini dapat menjadi katalisator peningkatan investasi untuk memacu pertumbuhan ekonomi Indonesia hingga 6 persen.
"Saat ini, rasio investasi terhadap PDB kita sekitar 29 persen, dan tentu berpeluang ditingkatkan. Danantara bisa berperan besar di sini. Kelahiran Danantara bisa mengantar Indonesia keluar dari jebakan negara berpendapatan menengah atau middle income trap," ujar Herry kepada ANTARA di Jakarta, Senin (24/2/2025).
Situasi dan pengalaman yang juga dialami itu China dan India menjadi contoh penting. Rasio investasi terhadap ekonomi nasional yang tinggi di kedua negara itu, terbukti dapat mendorong pertumbuhan ekonomi yang tinggi.
Selain itu, katanya, Danantara bisa menjadi 'kantong' cadangan bagi pemerintah untuk menjaga stabilitas ekonomi sekaligus menopang program strategis. "Danantara bisa menjadi kepanjangan tangan atau proxy pemerintah dalam menjaga stabilitas ekonomi sekaligus merealisasi program pembangunan strategis."
Ia mencontohkan, Temasek dari Singapura saat pandemi Covid-19, yang sudah membuktikannya ikut membantu pemerintah mengatasi dengan menopang program dalam mengatasi pandemi tersebut. Anggaran pemerintah relatif aman dan tak perlu berutang saat mengatasi krisis akibat Covid-19.
Meski demikian, ia mengingatkan langkah penting dalam pengelolaan Danantara, yaitu penerapan tata kelola perusahaan dan manajemen risiko yang memadai.
"Jangan sampai keputusan dibuat satu orang atau satu ruang, tetapi setidaknya harus ada dua orang atau dua ruang, sehingga ada saling kontrol. Peran DPR juga sangat penting. Kita berharap DPR sensitif terhadap aksi korporasi BUMN di bawah Danantara," ujar Herry.
Ia juga mengingatkan agar badan ini dijauhkan dari kepentingan politik, karena adanya intervensi berorientasi politik dapat menjadikan BUMN menjadi sasaran. "Semua orang dari pemerintah hingga legislatif dan yudikatif harus menjaga Danantara menjadi masa depan perekonomian nasional dan peningkatan kesejahteraan masyarakat. Bukan hanya soal BUMN."
Presiden Prabowo Subianto dijadualkan meluncurkan BPI Danantara di halaman tengah Istana Kepresidenan, Jakarta, pada hari ini, pukul 10.00 WIB.
Danantara, yang akan menjadi sovereign wealth fund Indonesia, disebut-sebut nakal mengelola aset senilai lebih dari 900 miliar dolar AS, dengan proyeksi dana awal untuk Danantara mencapai 20 miliar dolar AS.
Presiden mengatakan dana sebesar itu akan digunakan untuk membiayai proyek-proyek berkelanjutan dan berdampak tinggi di berbagai sektor, seperti energi terbarukan, manufaktur canggih, industri hilir, dan produksi pangan.
Editor : Sekretaris Redaksi