Thailand, MCI News - Marc Marquez tampil sebagai pemenang di balapan penuh MotoGP Thailand 2025, Minggu (2/3/2025). Ini kemenangan sempurna setelah sebelumnya ia meraih pole dan memenangkan sprint di hari Sabtu (1/3/2025) di Buriram.
Namun, ia mengungkapkan bahwa dirinya kehilangan posisi terdepan pada lap ketujuh dalam balapan kali ini akibat peringatan tekanan ban, dan berjarak tiga putaran lagi dari penalti.
Kemenangan ini merupakan awal yang indah bagi Marquez karena menandai kemenangan pertamanya di pembukaan musim sejak 2014, sementara keunggulan delapan poin di kejuaraan membuatnya memuncaki klasemen untuk pertama kalinya sejak ia terakhir kali menjadi juara dunia pada 2019.
Marquez melaju kencang di tahap awal grand prix, tetapi kehilangan posisi terdepan saat ia melambat ketika keluar dari Tikungan 3 pada lap ketujuh. Hal ini disebabkan oleh peringatan tekanan ban depan, yang berarti ia hanya perlu memperbaiki tekanan ban pada motornya di tiga putaran sebelum dikenai penalti.
“Ya. Balapan itu sangat menegangkan, karena perasaan saya sangat bagus di awal. Saya berkata 'Oke, saya melaju kencang', dan saya langsung membuka jarak. Tetapi kemudian saya menyadari tekanan ban tidak cukup, dan kemudian saya mencari slipstream,” jawab Marquez saat ditanya oleh TNT Sport apakah ia mengalami masalah tekanan ban.
Dan saya hanya punya selisih tiga putaran, dan karena alasan itu, saya hanya menyalip Alex dengan tiga putaran tersisa karena saya tidak menyelesaikan putaran, maka saya tidak menyalipnya.”
"Namun itu cukup kritis, karena dengan penalti itu merupakan bencana. Namun kami bekerja sama dengan tim, kami adalah sebuah tim dan kami berhasil."
Sesuai peraturan, pembalap harus melaju dalam tekanan minimum 1,8 bar selama minimal 60% grand prix. Kegagalan untuk melakukannya akan mengakibatkan penalti waktu 16 detik.
Marquez mengatakan dia mengubah gaya balapnya selama akhir pekan untuk menghindari memacu motor melebihi batas, dan dia memperkirakan ini berarti tekanan awal yang diberikan pada bannya sebelum balapan tidaklah cukup.
"Saya baru di tim ini dan mereka masih perlu mengenal saya," katanya.
"Kadang-kadang saat saya memiliki kecepatan pada balapan hari Minggu, saya mengubah gaya berkendara, saya berkendara dengan cara yang berbeda. Saya tidak terlalu memaksakan bagian depan karena di situlah Anda bisa mengalami kecelakaan dan itu satu-satunya hal yang tidak ingin saya lakukan.”
"Dan saya banyak mengubah gaya berkendara karena di lintasan balap ini saya bisa berkendara dengan dua, tiga cara berbeda dengan waktu putaran yang sama. Jadi, mungkin mengubah gaya berkendara, tekanan itu bukanlah yang tepat. Namun, itu pengalaman untuk balapan-balapan berikutnya." (Faaz Elbaraq)
Editor : Faaz Elbaraq