Situbondo, MCI News - Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak memastikan jalan berlubang di jalur nasional ruas Probolinggo-Situbondo segera ditambal sebelum H-10 Lebaran 2025, sehingga perjalanan masyarakat menyambut Idul Fitri 1446 H tidak terganggu.
"Saya berharap pekerjaan bisa selesai sebelum H-10. Saya optimis bisa terselesaikan, karena ada tiga tim yang diterjunkan untuk menyisir dan menambal," kata Emil saat melakukan pengecekan jalan nasional di Ruas Probolinggo-Situbondo di Banyuglugur, Kabupaten Situbondo, Kamis 6 Maret 2025.
Pemprov Jatim pada Februari 2025 telah melakukan koordinasi secara intensif dengan Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional Jawa Timur-Bali Kementerian Pekerjaan Umum di Kab. Sidoarjo agar seluruh ruas jalan nasional maupun provinsi dalam kondisi mulus.
Hasilnya dari koordinasi tersebut, beberapa ruas jalan di Ruas Pantura Situbondo hingga Keraton, Kab. Pasuruan terus dilakukan penambalan jalan.
"Per tanggal 21 Februari 2025, kami sudah bertemu dengan Kepala Balai Besar Pengelolaan Jalan Nasional Jawa Timur-Bali Kementerian PU yang berkedudukan di Sidoarjo dan sudah ada penanganan di wilayah Pantura Situbondo, Ruas Peterongan Jombang, Ruas Lamongan sampai Mojoagung hingga Kraton Pasuruan," ungkap Emil.
Ia menyatakan, Pemprov Jatim telah berkoordinasi dengan Kementrian PUPR dan menyatakan komitmennya untuk menambal jalan berlubang di Jatim. "Kami tadi di Pendopo Kab. Situbondo bertemu staf ahli menteri dan Direktur Reservasi Dirjen Bina Marga dimana setiap jalan berlubang di Jatim akan diperbaiki."
Wagub Emil meminta maaf kepada masyarakat pengguna jalan jika mendapati pekerjaan penambalan jalan berlubang dan berimbas terhadap arus lalu lintas. "Kami meminta maaf kepada para pengguna jalan apabila terjadi kemacetan. Namun, ini semua demi kentamanan dan keselamatan masyarakat pengguna jalan."
Sebelumnya, Wagub Emil meninjau kondisi Dam Siguo Secangan di Desa Tambak Ukir, Kecamatan Kendit, Kab. Situbondo.
Dam yang dibangun pada zaman Belanda itu jebol akibat banjir, Februari 2025, sehingga tidak bisa mengairi 160 hektare lahan area persawahan. "Dam ini adalah bangunan air yang menampung aliran air di banyak area persawahan."
Dengan jebolnya dam ini, Emil menyadari akan menganggu fungsinya sebagai aliran air ke area persawahan, sehingga selama 16 hari berjalan, warga bergotong royong membuat sambungan saluran air dari drum-drum.
"Saya memuji inisatif warga yang secara gotong royong menyambungkan saluran air dari drum-drum sebagai saluran air," ujarnya memuji.
Editor : Budi Setiawan