Surabaya, MCI News - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa merepons positif sekaligus optimistis terhadap rencana peluncuran 70.000 Koperasi Desa Merah Putih se-Indonesia yang diyakini akan mendorong pertumbuhan ekonomi dan menurunkan kemiskinan di desa.
Optimisme itu disampaikan Khofifah saat menghadiri Rapat Koordinasi Penguatan Ekonomi Desa bersama Bupati/Walikota se-Jatim dengan materi dari Sekretaris Kementerian Koperasi RI Ahmad Zabadi di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Ahad 9 Maret 2025.
Rakor juga dihadiri Wakil Gubernur Jatim Emil Elestianto Dardak, Sekretaris Pemerintah Provinsi Jatim Adhy Karyono, dan jajaran Kepala Perangkat Daerah Pemprov Jatim.
Gubernur Khofifah mengatakan, rakor ini menjadi upaya Pemprov Jatim menindaklanjuti arahan Presiden Prabowo Subianto terkait pembentukan 70.000 Koperasi Desa Merah Putih pada Peringatan Hari Koperasi Nasional, 12 Juli mendatang.
“Terkait Koperasi Desa, bupati/wali kota mungkin sudah mulai ditemui kepala desanya. Bagaimana sebetulnya detail program koperasi desa (kopdes), apalagi kalau desa itu sudah punya badan usaha milik desa (bumdes) dan koperasi. Kita perlu mencari format agar kehadiran Kopdes produktif,” ujarnya.
Menurut Khofifah, rencana pendirian 70.000 Koperasi Desa Merah Putih terasa penting dan selaras dengan Astacita nomor dua, tiga dan enam yang dicanangkan Presiden Prabowo Subianto. Program tersebut diproyeksikan untuk meningkatkan perekonomian masyarakat, khususnya di desa.
“Kopdes Merah Putih, bagaimana menjadikan desa sebagai ujung tombak pembangunan. In sya Allah di-launching pada 12 Juli 2025, bertepatan Puncak Hari Koperasi Nasional ini bisa menjadi pendorong pertumbuhan ekonomi dan menurunkan kemiskinan,” jelasnya.
Mengenai modelling Kopdes Merah Putih, Khofifah menjelaskan, akan ada tiga skema. Pertama, membangun koperasi baru, kedua mengembangkan koperasi yang sudah ada dengan rebranding, ketiga membangun dan mengembangkan koperasi yang sudah ada sebagai jaringan dari bumdes atau lembaga lainnya di desa.
“Sebagai bagian dari program nasional, Pemprov Jatim akan terus mendukung penuh terhadap koperasi ini. Bismillah, kita ikhtiarkan ini semua bagi kesejahteraan masyarakat Jawa Timur,” tegas Khofifah.
Selaras dengan Gubernur Khofifah, Sekretaris Kementerian Koperasi RI Ahmad Zabadi menyampaikan, gagasan Koperasi Desa Merah Putih merupakan arahan langsung Presiden Prabowo untuk membantu rakyat yang diindikasi masih lemah ekonominya.
“Ini diharapkan akan menjawab permasalahan yang ada di desa khususnya menghadapi rantai distribusi pangan, keterbatasan permodalan, dan dominasi middle man yang menekan harga petani dan mengurangi biaya bagi konsumen,” kata Ahmad.
Menurutnya, Kopdes Merah Putih ini berpeluang multifungsi, salah satunya pusat produksi dan distribusi diantaranya memendekkan supply chain (rantai pasak), menekan harga ditingkat konsumen, meningkatkan harga di tingkat petani hingga menciptakan lapangan kerja.
Karena itu, tegas Ahmad, arahan presiden dan menteri koperasi Kopdes Merah Putih harus berjalan, tidak boleh gagal dan harus didukung semua pihak, terutama pemerintah daerah.
“Maka, kita berkoordinasi secara massif baik antar-kementerian/lembaga dan pemerintah daerah dalam rangka pelaksanaan program penyelarasan, strategi percepatan, monitoring dan evaluasi,” ujar dia.
Ahmad juga menjelaskan, prioritas pembentukan kopdes dilakukan melalui pemetaan koperasi berdasarkan kondisi existing. Pertama, koperasi unit desa aktif (existing) sebanyak 4.088. Kedua, untuk koperasi unit desa non-aktif sebanyak 4.615 dan akan dilakukan revitalisasi koperasi agar menjadi layak.
Ketiga, Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) bertransformasi menjadi koperasi sebanyak 64.766. Terakhir, desa yang belum memiliki Koperasi Unit Desa (KUD).
Editor : Budi Setiawan