Jakarta, MCI News - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup di zona merah pada perdagangan sesi pertama. Indeks turun 7,71% atau 502,14 poin ke level 6.008. Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani menilai, penurunan tersebut masih lebih baik dibandingkan negara lain.
Menkeu menyebut, ada negara yang indeks sahamnya anjlok hingga 25% akibat ketidakpastian global usai penetapan tarif impor Amerika Serikat (AS).
“Investor portfolio merespons negatif, hari ini pembukaan bursa sesi kedua di bawah 8%, 7,7%, kalau kita lihat banyak negara yang indeks sahamnya tanggal 8 April banyak yang koreksinya sangat dalam ada yang 14berapa ada yang mencapai 25%,” tutur Sri Mulyani dalam acara Sarasehan Ekonomi bersama Presiden Republik Indonesia, Selasa 8 April 2025.
Nilai tukar Rupiah juga mengalami pelemahan hingga menyentuh level Rp 17.000 per dolar AS. Angka tersebut hampir melampaui puncak krisis moneter 1998. Namun, Sri Mulyani meyakini Bank Indonesia (BI) telah melakukan beberapa upaya hingga kini Rupiah sudah meninggalkan level Rp 17.000 per dolar AS.
“Tekanan di pasar keuangan yang tinggi sebetulnya bukan hal yang baru, tapi ini menggambarkan alarmnya sudah berbunyi tapi kita harus berhati-hati tanpa panik,” ungkapnya.
Editor : Yama Yasmina