Bengkulu, MCI News – Presiden Prabowo Subianto memerintahkan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) segera menangani dampak gempa bumi magnitudo (M) 6,3 setelah data dimutakhirkan jadi M 6 di wilayah pesisir Provinsi Bengkulu, Jumat (23/5/2025) dini hari. Termasuk mempercepat pendataan kerusakan dan penyaluran bantuan kepada warga terdampak.
"Presiden sudah memerintahkan Kepala BNPB untuk segera melakukan pengecekan di lapangan. Tim reaksi cepat sudah dikerahkan ke wilayah terdampak," jelas Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari dalam konferensi pers di Jakarta, dikutip dari kanal YouTube BNPB.
BNPB mencatat, gempa tersebut memiliki mekanisme sesar naik (intraslab) yang meskipun dalam, tetap menimbulkan guncangan signifikan di sejumlah wilayah pesisir Provinsi Bengkulu.
Hingga Jumat siang, tidak ada korban jiwa maupun luka-luka yang dilaporkan. Namun, gempa menyebabkan kerusakan pada 140 unit rumah serta sejumlah fasilitas umum di Kota Bengkulu, Kabupaten Bengkulu Tengah, Bengkulu Utara, dan Kabupaten Seluma. Kerusakan bervariasi dari ringan hingga berat.
Gubernur Bengkulu, Helmi Hasan turut meninjau lokasi terdampak bersama pejabat terkait. Walikota Bengkulu, Dedy Wahyudi mengungkap wilayah yang paling terparah terdampak guncangan gempa di Kelurahan Betungan, di Perumahan Rafflesia Griya Asri.
"Rumah yang rusak parah akan kita robohkan, Pemprov akan bangun kembali yang baru, yang rusak ringan akan diperbaiki, dan tadi juga sudah kami sampaikan uang duka ke (korban gempa) yang rumahnya rusak berat maupun rusak ringan," jelas gubernur.
Dikutip dari media sosial X @infobmkg, gempa bumi tersebut terjadi pada koordinat 4.17 LS,102.17 BT. Pusat gempa berada di 43 km barat daya Bengkulu. Gempa berada pada kedalaman 10 kilometer di perairan Bengkulu. Tidak berpotensi tsunami.
Editor : Yama Yasmina