Maknai Hari Literasi Internasional, Gubernur Khofifah Ajak Masyarakat Budayakan Saring Sebelum Sharing

author mcinews.id

mcinews.id

Senin, 08 Sep 2025 11:45 WIB

copy
Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa mengajak seluruh masyarakat untuk memaknai Hari Literasi Internasional. (Foto: Istimewa)
Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa mengajak seluruh masyarakat untuk memaknai Hari Literasi Internasional. (Foto: Istimewa)

i

Surabaya, MCI News - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengajak seluruh masyarakat untuk memaknai Hari Literasi Internasional dengan lebih komprehensif dengan membudayakan saring sebelum sharing.

Pesan itu menurutnya sangat penting di tengah pesatnya arus informasi di era digital yang membutuhkan sikap bijak dari masyarakat.

“Mari kita budayakan saring sebelum sharing. Atau kita saring, pilah dahulu informasi yang didapatkan sebelum kita membagikan kepada yang lain," tutur Gubernur Khofifah di peringatan Hari Literasi Internasional, hari ini, Senin (8/9/2024).

Pesan yang disampaikan Gubernur Khofifah juga sejalan dengan tema Hari Literasi Internasional yaitu "Promoting literacy in the digital era" atau yang artinya "Mempromosikan literasi di era digital." Yang mana digitalisasi telah mengubah cara kita belajar, hidup, bekerja, dan bersosialisasi, baik secara positif maupun negatif.

Untuk itu, Khofifah menegaskan bahwa literasi harus menjadi kemampuan dasar yang harus dimiliki setiap individu. Namun di sisi lain, digitalisasi yang tidak bisa dielakkan menjadi dimensi yang tidak boleh luput dari perhatian semua pihak.

"Kemampuan membaca menulis adalah hak dasar, tetapi digitalisasi juga menjadi sisi yang tidak terpisahkan saat ini," jelasnya.

Masifnya informasi melalui platform-platform digital kian tak terbendung terlebih sentuhan Artificial Intelligence membuat takjub banyak orang. Oleh sebab itu, berliterasi secara komprehensif menjadi modal yang harus dimiliki.

"Informasi sangat masif beredar di dunia maya, AI membuat banyak orang harus lebih cermat dan teliti, kroscek dan konfirmasi atau tabayun sangat dibutuhkan agar informasi yang ada tidak ditelan mentah-mentah," jelasnya.

Namun, ia menyebutkan bahwa memahami informasi tidak cukup dengan cara tekstual semata. Lebih dari itu, memahami informasi juga harus dlakukan secara kontekstual agar tidak terjadi penerimaan informasi yang sepotong atau tidak utuh.

"Masif dan cepatnya informasi juga harus diwaspadai bersama karena tidak jarang yang berisi hoax, ujaran kebencian dan provokasi," terangnya.

Sementara hoax, ujaran kebencian dan provokasi pun beredar dengan mudah, cepat juga dapat diterima setiap individu melalui gawai masing-masing. Lebih lanjut, hal-hal tersebut dapat menjadi potensi timbulnya kejadian-kejadian yang tidak diinginkan.

"Banyaknya informasi yang kita terima juga harus diimbangi kemampuan untuk filtering, harus bijak menerima informasi dan tidak sembarang membagikan informasi, ini penting saat ini," imbuhnya.

Menurutnya, perangkat digital membantu memperluas kesempatan belajar dan mengakses informasi tetapi di sisi lain juga berisiko menciptakan marjinalisasi ganda terhadap pembelajaran literasi tradisional, juga dari manfaat era digital.

"Ini harus menjadi perhatian kita bersama,"tegasnya.

Di Jawa Timur sendiri, Gubernur Khofifah bangga menyebutkan bahwa Nilai Tingkat Gemar Membaca (TGM) tahun 2024 Provinsi Jawa Timur sebesar 77,15. Angka ini masuk dalam kategori tinggi.

Pun begitu dengan Indeks Pembangunan Literasi Masyarakat (IPLM) Tahun 2024 Provinsi Jawa Timur yang berada di angka 78,60 dan masuk dalam kategori Sedang.

Namun begitu, menurutnya saat ini literasi tak lagi sekadar soal bisa membaca dan menulis, melainkan juga kemampuan untuk memahami, mengolah, dan memanfaatkan informasi dengan bijak.

Literasi digital menjadi keterampilan penting agar seseorang mampu memilah mana informasi yang benar dan mana yang merupakan hoaks.

"Kembali saya mengajak agar semua berliterasi dengan lebih komprehensif, saring before sharing, kembali saring before sharing, supaya tidak termakan dan tidak menyebar hoax serta provokasi," pesannya.

 

Editor : Yasmin Fitrida Diat

Berita Terbaru

Gempa M 6,4 di Laut Vanuatu

Gempa M 6,4 di Laut Vanuatu

Selasa, 09 Sep 2025 13:50 WIB

Selasa, 09 Sep 2025 13:50 WIB

Gempa Magnitudo (M) 6,4 di Laut Vanuatu. BMKG memastikan tidak berpotensi tsunami di Indonesia.…

Pengurusan KTP dan KK Harus Gratis, Tidak Ada Biaya

Pengurusan KTP dan KK Harus Gratis, Tidak Ada Biaya

Selasa, 09 Sep 2025 13:40 WIB

Selasa, 09 Sep 2025 13:40 WIB

Surabaya, MCI News - Walikota Surabaya, Eri Cahyadi mengimbau seluruh Ketua RT, RW, dan Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan (LPMK) untuk tidak memungut…

Kunjungan Polsek Wonokromo Surabaya dan Warga ke Polairud Polda Jatim

Kunjungan Polsek Wonokromo Surabaya dan Warga ke Polairud Polda Jatim

Selasa, 09 Sep 2025 13:18 WIB

Selasa, 09 Sep 2025 13:18 WIB

Kapolsek Wonokromo beserta jajaran dan warga Kelurahan Wonokromo mendatangi  Kepolisian Perairan dan Udara (Polairud) Polisi Daerah (polda) Jawa Timur.…

Kick off Pendampingan Desa Wisata Setulang: Gerbang Ekowisata Adat di Pedalaman Kalimantan

Kick off Pendampingan Desa Wisata Setulang: Gerbang Ekowisata Adat di Pedalaman Kalimantan

Selasa, 09 Sep 2025 08:30 WIB

Selasa, 09 Sep 2025 08:30 WIB

Setulang, sebuah Desa Adat Suku Dayak Kenyah di Kabupaten Malinau, Kalimantan Utara ekowisata unggulan.…

Hari Olahraga Nasional 9 September, Siapa Menpora Baru?

Hari Olahraga Nasional 9 September, Siapa Menpora Baru?

Selasa, 09 Sep 2025 08:00 WIB

Selasa, 09 Sep 2025 08:00 WIB

Dito Ariotedjo sempat menjalankan tugasnya sebagai Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) sebelum direshuffle. Siapa penggantinya?…

Dorong Kesejahteraan Driver, Pemprov Bali Dukung Raperda ASKP Berbasis Aplikasi

Dorong Kesejahteraan Driver, Pemprov Bali Dukung Raperda ASKP Berbasis Aplikasi

Senin, 08 Sep 2025 22:53 WIB

Senin, 08 Sep 2025 22:53 WIB

Bali, MCI News - Pemerintah Provinsi Bali menunjukkan komitmen untuk meningkatkan kesejahteraan para driver di Bali dengan mendukung Raperda tentang…