Jakarta, MCI News - Manajemen PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BNI) menyatakan tidak risau dan meminta mayarakat tidak kuatir menghadapi banyaknya komentar kontra produktif di media sosial terkait seruan menarik dana massal dari bank badan usaha milik negara (BUMN). Sebab, fundamental keuangan BNI tetap solid di tengah tantangan global dan kondisi keketatan likuiditas di industri perbankan.
"Kami berkomitmen untuk mengedepankan prinsip tata kelola yang baik atau good corporate governance. Operasional bisnis BNI diawasi ketat oleh regulator, yakni Bank Indonesia, dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK). BNI juga merupakan peserta Lembaga Penjamin Simpanan (LPS)," tegas Corporate Secretary BNI Okki Rushartomo dalam keterangannya di Jakarta, Sabtu (22/2/2025).
Menurutnya, kinerja 2024 menjadi landasan yang menguati komitmen BNI untuk terus berinovasi dan meningkatkan layanan perbankan kepada seluruh masyarakat Indonesia. "Sepanjang 2024, BNI mencatat pertumbuhan tabungan sebesar 11 persen secara tahunan (year-on-year/yoy), terutama pada semester kedua tahun lalu setelah diluncurkannya aplikasi Wondr by BNI. Porsi current account saving account (CASA) terhadap total dana pihak ketiga (DPK) mampu dijaga pada kisaran 70 persen."
Selain itu, ujar Okki, BNI juga berhasil menjaga kualitas aset yang tercermin dari rasio non-performing loan (NPL) dengan mencatat perbaikan dari 2,1 persen menjadi 2 persen hingga akhir Desember 2024. Fungsi intermediasi tercermin dari pertumbuhan kredit sebesar 11,6 persen yoy, dan total aset BNI meningkat 4 persen yoy menjadi Rp1.129,8 triliun.
Dari sisi profitabilitas, laba BNI tetap tumbuh dari Rp20,9 triliun menjadi Rp21,5 triliun. Pendapatan nonbunga atau non-interest income mampu tumbuh 11,9 persen yoy, sedangkan pendapatan bunga bersih atau net interest income mencapai Rp40,5 triliun.
"Berdasarkan pencapaian di sepanjang 2024, BNI akan terus menjaga kinerja yang berkelanjutan, melanjutkan kontribusinya terhadap pertumbuhan ekonomi, serta memberikan pelayanan perbankan yang optimal untuk kebutuhan masyarakat Indonesia, baik di dalam maupun di luar negeri," demikian Okki.
Editor : Budi Setiawan