Gresik, MCI News - Unjung-unjung di Lebaran adalah tradisi silaturahmi dengan berkunjung ke rumah sanak-saudara, mulai dari muda hingga tua, baik dari pihak suami maupun istri, untuk saling bermaaf-maafan dan mempererat tali persaudaraan.
Tetapi, beda dengan tradisi kampung Kauman Gresik. Kampung yang terletak di sebelah utara Masjid Jami Gresik ini mempunyai tradisi unik. Hari ini, warga sekitar tidak ada yang unjung-unjung.
"Di kampung ini, setelah salat Idulfitri, warga langsung pulang ke rumah masing-masing. Tidak ada kegiatan seperti berkunjung ke tetangga atau kerabat. Kemudian, besoknya atau dua Syawal (Selasa, 1 April 2025) dilanjutkan dengan puasa Syawal selama enam hari," ujar Shofi, yang merupakan warga sekitar, ketika ditemui MCI News setelah salat Id di Masjid Jami, Senin, 31 Maret 2025.
Puasa Syawal adalah puasa sunnah jika dikerjakan, akan mendapatkan pahala seperti melaksanakan puasa selama satu tahun penuh.
Setelah melaksanakan puasa Syawal selama enam hari, baru lah Kampung Kauman Gresik ini ramai dengan tradisi silaturahmi dengan kerabat, tetangga, serta menikmati hidangan berupa lontong sayur dan lepet.
Tradisi kupatan adalah puncak silaturahmi warga dengan tetangga, kerabat, untuk saling bermaaf-maafan.
Tradisi ini diperkenalkan oleh Kiai Baka, keturunan Sunan Giri, yang meminta santrinya untuk berpuasa Syawal selama enam hari.
"Tradisi ini dilaksanakan seminggu setelah Idulfitri atau yang biasa disebut dengan kupatan," Shofi menambahkan.
Editor : Yama Yasmina