Surabaya, MCI News - Peringatan Hari Bumi selalu dilaksanakan tiap 22 April. Setiap tahunnya, peringatan Hari Bumi mengusung tema yang berbeda, disesuaikan dengan isu lingkungan global yang sedang menjadi perhatian. Lantas, apa tema Hari Bumi 2025?
Tahun ini, Hari Bumi mengambil tema 'Our Power, Our Planet' atau 'Energi Kita, Planet Kita'. Peringatan ke-55 ini berfokus pada peningkatan pemanfaatan sumber energi terbarukan di seluruh dunia.
Tujuannya ialah meningkatkan produksi energi terbarukan secara global hingga tiga kali lipat pada tahun 2030, peringatan ini menjadi panggilan untuk bertindak.
Energi terbarukan dianggap sebagai kekuatan pemersatu yang kuat, yang menyatukan berbagai negara, kawasan, negara bagian, dan masyarakat yang sering kali berseberangan secara politik dan ekonomi.
Google Doodle
Google Doodle menampilkan foto udara bertema lingkungan yang memukau dari enam lanskap alam luar biasa di berbagai belahan dunia. Setiap huruf dalam kata 'Google' merepresentasikan satu lokasi yang menyoroti keanekaragaman dan keindahan planet Bumi.
Huruf G direpresentasikan oleh foto pulau unik yang berlokasi di kepulauan tropis Maladewa. Huruf O diwakili lanskap pegunungan Hautes-Alpes di Pegunungan Alpen Prancis.
Untuk huruf O kedua adalah Côte-Nord yang berbatu di Quebec, Kanada menjadi bentang alam yang mewakili. Provinsi Mendoza di Argentina Barat dipilih sebagai lanskap selanjutnya yang mewakili huruf G kedua.
Wilayah tenggara Utah, Amerika Serikat mewakili huruf L. Kawasan yang merupakan bagian dari Dataran Tinggi Colorado ini dibentuk aktivitas tektonik. Huruf terakhir, E, digambarkan oleh wilayah pedalaman terpencil di bagian Barat New South Wales, Australia.
“Google menggunakan momen ini untuk mengajak masyarakat dunia merayakan dan melindungi keindahan serta keberagaman bumi,” tulis Google Doodle.
Sejarah Hari Bumi
Hari Bumi yang selalu diperingati tiap tahun di seluruh dunia, diciptakan oleh seorang politikus dari Partai Demokrat AS Gaylord Nelson, pada 1970.
Setelah tumpahan minyak besar-besaran di Santa Barbara, California, pada Januari 1969, ia memiliki ide untuk meluncurkan edukasi lingkungan berskala nasional di kampus-kampus.
Nelson lantas merekrut Denis Hayes, seorang aktivis muda, untuk membantu menyampaikan ide tersebut kepada publik. Hayes dan timnya memilih tanggal 22 April sebagai kampanye akbar karena pertimbangan jadwal kuliah para mahasiswa di AS kala itu.
Mereka menamakan kampanye akbar sebagai Hari Bumi, yang segera menarik perhatian media nasional, dan menyebar ke seluruh negeri. Setelah itu, digelarlah peringatan Hari Bumi pertama, pada 22 April 1970 dengan sukses, dan diikuti berbagai kalangan dari beragam status sosial.
Seiring berjalannya waktu, peringatan ini berkembang menjadi gerakan global. Pada tahun 1990, Hari Bumi diperingati 200 juta orang di 141 negara, dan berhasil mendorong kampanye daur ulang serta pelestarian lingkungan. Momen ini juga berperan besar dalam lahirnya Konferensi Bumi PBB di Rio de Janeiro tahun 1992.
Editor : Yama Yasmina