Pamekasan, MCI News – Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur Jawa Timur, Emil Elestianto Dardak bersama Kepala Badan Narkotika Nasional Republik Indonesia (BNN RI), Komjen Pol Marthinus Hukom, memimpin langsung prosesi pemusnahan barang bukti narkoba yang digelar di Pendopo Kabupaten Pamekasan, Rabu (4/6/2025).
Pemusnahan barang bukti narkoba ini menunjukkan komitmen kuat dari Pemprov Jatim bersama BNN dalam memerangi peredaran gelap narkotika.
Barang bukti yang dimusnahkan merupakan hasil pengungkapan kasus dari empat orang tersangka, dengan total sebanyak 6,8 kilogram sabu-sabu dan 10,6 kilogram ganja. Barang haram tersebut berhasil disita dari wilayah Kabupaten Sampang, Lamongan, Malang, dan Gresik.
Dalam sambutannya, Plt Gubernur Emil menegaskan bahwa persoalan narkoba merupakan tantangan global dengan dampak yang luas dan kompleks.
“Dampaknya bukan hanya terhadap individu yang kecanduan, tetapi juga terhadap masyarakat yang harus menanggung beban dari peredaran gelap, serta kejahatan terorganisir yang menyertainya,” tegasnya.
Emil mengapresiasi keterlibatan aktif warga Madura dan membuktikan keberhasilan pemberantasan narkoba membutuhkan partisipasi semua pihak.
Ancaman bahaya narkoba, lanjut Emil,terus mengintai di Jawa Timur. Terbukti beberapa waktu lalu narkoba diselundupkan di Pulau Masalembu.
Oleh karenanya, di daerah perairan yang menjadi pintu masuk peredaran Narkoba harus dikawal dengan ketat dan hati-hati.
"Kami berterima kasih kepada masyarakat sekitar khususnya di Pulau Masalembu yang tidak tinggal diam dan melawan adanya upaya memasukkan Narkoba dari wilayah perairan dan kepulauan," ungkapnya.
Emil menegaskan, Pemprov Jatim membuktikan komitmennya dalam upaya pemberantasan narkoba tercermin melalui berbagai kebijakan dan regulasi.
Salah satu regulasi yakni Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur Nomor 10 Tahun 2022 tentang Fasilitasi Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan serta Peredaran Gelap Narkotika dan Prekursor Narkotika.
Peraturan Gubernur Jatim Nomor 49 Tahun 2023, serta Keputusan Gubernur Nomor 188/107/KPTS/013/2022 yang membentuk Tim Terpadu Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan Narkoba Tahun 2022–2024.
Sementara itu, Kepala BNN RI Komjen. Pol. Marthinus Hukom menyampaikan terima kasih dukungan dari Pemprov Jatim untuk memerangi bahaya narkoba terutama menyiapkan peranti kebijakan yang bisa dirasakan hari ini.
"Kami berterima kasih atas kontribusi dari Jatim dalam mewujudkan Pencegahan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredatan Gelap Narkoba (P4GN) melalui kebijakan yang tertuang dalam Pergub ataupun perangkat lainnya," tegasnya.
Ia mengatakan, bahaya narkoba, memberikan dampak kerusakan dan kualitas bagi generasi bangsa. Pengaruh negatif dari penggunaan narkoba mengakibatkan masyarakat Indonesia di bohongi untuk menjual dan memasarkan produk Narkoba.
Untuk itu, dibutuhkan kesadaran semua pihak masyarakat memerangi para bandar bandar yang hanya mendapat keuntungan dari penderitaan masyarakat.
"Bandar hanya mendapat keuntungan diatas penderitaan kepentingan masyarakat. Kalau kita tidak meningkatkan kesadaran masyarakat hari ini, kerja keras semua pihak untum meningkatkan kesejahteraan masyarakat akan menjadi hambatan," tegasnya.
Ketakutan bahaya narkoba harus ditingkatkan agar masyarakat sadar sehingga memerangi narkoba.
"Kejahatan Narkoba kita sebut sebagai ancaman kemanusiaan dan ancaman peradaban," sebutnya.
"Mari bersama sama bangkit melawan para bandar narkoba. Jangan sampai keluarga dan saudara hingga tetangga terkena narkoba," harapnya.
Di tempat yang sama, Bupati Pamekasan Kholilurrahman menegaskan, akan bergerak memerangi penyalahgunaan narkoba. Pamekasan menjadi kabupaten yang mampu mengendalikan peredaran Narkoba. Ia menjelaskan, bahwa sejak tahun 2011 Pamekasan telah membuat Kampung Anti Narkoba.
"Sejak tahun 2011 kami telah membuat Kampung Anti Narkoba di Pamekasan. Setiap kecamatan/desa nantinya akan kami gulirkan Kampung Anti Narkoba," tegasnya.
Kholilurrahman komitmen untuk memberantas peredaran narkoba terutama yang akan masuk ke wilayah Pamekasan.
Ia berharap, bahwa melalui Deklarasi Anti Narkoba dan Pemusnahan Barang Bukti Narkotika ini menjadikan Madura Nol peredaran maupun pemakai narkoba.
Editor : Yasmin Fitrida Diat