Surabaya, MCI News – Kenakalan anak-anak, remaja, menjadi perhatian penuh pemerintah Kota Surabaya. Tawuran, balap liar, dan kegiatan lain yang dianggap eresahkan warga Kota Surbaya, menjadi fokus utama penanganan pemerintah Kota Surabaya.
Wakil Ketua DPRD Kota Surabaya, Arif Fathoni SH mendukung langkah Walikota Surabaya Eri Cahyadi dalam memberlakukan jam malam bagi anak-anak. Politikus Golkar yang akrab dipanggil Toni ini memberikan tanggapan yang sangat baik, ketika ditemui di kediamannya, Rabu, (25/6/2025).
“Saya rasa pembatasan jam malam bagi anak-anak ini sangat bagus. Ini adalah salah satu signal bagi para orang tua, untuk lebih memperhatikan dan mengawasi kegiatan anak-anaknya ketika berada diluar rumah. Diharapakan, anak dibawah umur, sudah berada di rumah di bawah pukul 22.00 WIB,” ujar Toni.
Ia menambahkan, langkah terebut diambil, karena maraknya aksi kenakalan yang didominasi anak-anak dibawah umur.
"Saat ini, peran orang tua benar-benar sangat diperlukan, mengingat usia 18 tahun ke bawah adalah masa-masa rentan, dimana mereka mencari jati diri, ikut-ikutan akan tren yang banyak beredar di media sosial," sambungnya.
Toni mengatakan, zaman dahulu, kenakalan anak-anak sebatas kenakalan wajar. Bermain lempar-lemparan batu, kejar-kejaran, dan lain-lain. Tetapi zaman sekarang, lanjutnya, anak-anak pun sudah berani membawa senjata tajam, dan ini sangat meresahkan warga Kota Surabaya.
Toni mengharapkan, pemberlakuan jam malam bagi anak-anak, dapat mngurangi tindak kriminal yang dilakukan pada anak-anak. Selain dari pemerintah, peran orang tua, dalam hal ini pengawasan, sangat diperlukan untuk mengurangi tingkat kenakalan pada anak-anak.
Pemberlakuan jam malam ini diberlakukan Walikota Eri Cahyadi melalui Surat Edaran (SE) ketika melihat fenomena kenakalan yang di dominasi oleh anak-anak.
Editor : Yasmin Fitrida Diat