Surabaya, MCI News - Sekretaris Pemerintah Provinsi Jawa Timur Adhy Karyono mengungkapkan, Provinsi Jatim kembali menjadi lumbung pangan nasional. Badan Pusat Statisik (BPS) 2024 menunjukkan luas panen padi Jatim mencapai 1,6 juta hektare dengan pencapaian produksi 9,27 juta ton gabah kering giling (GKG).
"Catatan itu setara beras 5,35 juta ton beras atau Jatim menyumbang 17,442% produksi padi nasional. Kami bertekad menjadi maju, tapi tidak menghilangkan potensi dan posisi Jatim sebagai lumbung pangan," kata Sekprov Adhy seusai mengikuti rapat Optimalisasi Pengadaan Gabah dan Beras di Perum Bulog di Surabaya, Sabtu 8 Maret 2025.
Ia menyebut mengatakan, panen raya padi di Jatim dimulai akhir Februari 2025 hingga April 2025 dengan potensi produksi beras sekitar 2,55 juta ton. "Maret 2025 adalah puncak panen raya di Jatim."
Agar panen di musim hujan berhasil, Adhy menilai, perlu langkah penyiapan proses panen dan paska-panen serta serap gabah/beras untuk membantu petani, menjaga kestabilan harga beras serta membantu pemerintah membantu memenuhi kebutuhan beras masyarakat. "Mari jaga Jawa Timur dari ketiadaan beras dan kebutuhan pangan lainnya."
Adhy menambahkan, Pemprov Jatim membentuk korporasi petani sebagai salah satu upaya meningkatkan kesejahteraan petani dan mewujudkan kedaulatan pangan. Korporasi petani, terdiri beberapa kelompok tani yang membentuk koperasi. Koperasi ini menerima setoran beras dari hasil panen petani.
"Beras kemudian diserap BUMD Pemprov Jatim dan Bulog dengan harga beras ditentukan petani, bukan tengkulak ," demikian Adhy Karyono.
Editor : Budi Setiawan