Strategi Ekspor Indonesia di Tengah Badai Geopolitik: Dari Ancaman Jadi Lompatan

author mcinews.id

mcinews.id

Rabu, 25 Jun 2025 20:38 WIB

copy
Adik Dwi Putranto, ketua Umum KADIN Jawa Timur saat menjadi keynote speaker dalam kegiatan Business Gathering yang digelar oleh Gabungan Pengusaha Eksportir Indonesia (GPEI) Jatim, Surabaya, Rabu (25/6/2025). (Foto: Istimewa)
Adik Dwi Putranto, ketua Umum KADIN Jawa Timur saat menjadi keynote speaker dalam kegiatan Business Gathering yang digelar oleh Gabungan Pengusaha Eksportir Indonesia (GPEI) Jatim, Surabaya, Rabu (25/6/2025). (Foto: Istimewa)

i

Surabaya, MCI News - Ketegangan geopolitik global yang terus meningkat tak menyurutkan langkah Indonesia untuk memperkuat ekspor. Justru di tengah badai perang dagang AS–China dan eskalasi konflik Israel–Iran, Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Jawa Timur menegaskan bahwa Indonesia harus memanfaatkan krisis ini sebagai katalisator untuk lompatan ekonomi strategis.

Ketua Umum Kadin Jawa Timur, Adik Dwi Putranto menekankan bahwa dunia saat ini tengah memasuki fase transformasi geopolitik yang fundamental. "Dua poros konflik besar yang memengaruhi pasar global saat ini justru membuka peluang baru bagi produk ekspor Indonesia, asalkan kita mampu bergerak cepat dan cerdas," ujar Adik saat menjadi keynote speaker dalam kegiatan Business Gathering yang digelar oleh Gabungan Pengusaha Eksportir Indonesia (GPEI) Jatim, Surabaya, Rabu (25/6/2025).

Lebih lanjut Adik mengatakan, perang dagang antara Amerika Serikat dan China, yang sejak 2018 belum mereda, kini memasuki babak baru. AS telah menerapkan tarif tinggi hingga 145% untuk produk China, sementara produk Indonesia hanya dikenai tarif 10–32%. Hal ini membuat produk Indonesia jauh lebih kompetitif di pasar Amerika Serikat.

"Buktinya, ekspor Indonesia ke AS melonjak 48lam lima tahun terakhir, dari US$17,8 miliar pada 2019 menjadi US$26,3 miliar di 2024. Kadin memproyeksikan potensi tambahan ekspor hingga US$1,7 miliar, khususnya di sektor tekstil, garmen, alas kaki, elektronik, dan furnitur," tandasnya.

Namun, keuntungan itu bukan tanpa ancaman. Produk China yang tak lagi masuk AS kini beralih ke pasar domestik Indonesia dengan harga sangat murah. Hal ini memperburuk persaingan di dalam negeri. Kasus kebangkrutan raksasa tekstil Sritex menjadi contoh pahit bagaimana industri nasional bisa tumbang jika tidak siap menghadapi serbuan barang murah.

Tak hanya itu, penurunan harga komoditas seperti batubara, yang anjlok 30ri US$101 ke US$69 per ton, menambah tekanan. Di saat bersamaan, praktik dumping dan penyelundupan menjadi momok serius yang harus diantisipasi dengan kebijakan proteksi yang lebih kuat.

Di belahan dunia lain, konflik Israel–Iran sejak pertengahan Juni 2025 mengancam stabilitas jalur perdagangan energi global. Harga minyak melonjak hingga 20% menjadi US$74 per barel. Bagi Indonesia, ini berdampak pada kenaikan biaya produksi ekspor, khususnya pada barang yang memerlukan energi tinggi seperti bahan kimia dan tekstil.

Krisis juga mengancam stabilitas pelayaran di Selat Hormuz, jalur vital yang dilalui 25% perdagangan minyak laut global. Ketegangan ini berdampak pada kenaikan biaya logistik, lonjakan premi asuransi maritim, dan keterlambatan pengiriman. Bagi eksportir Indonesia, ini adalah ujian nyata ketahanan rantai pasok.

"Namun di balik itu semua, peluang tetap ada. Ekspor Indonesia ke Israel yang mencapai US$165 juta pada 2023 bisa dialihkan ke pasar Timur Tengah yang lebih besar. Ekspor ke Arab Saudi senilai US$2,08 miliar menunjukkan potensi besar yang bisa digarap, terutama dengan dukungan CEPA Indonesia, UAE yang mulai berlaku sejak September 2023," katanya.

Kadin mengusung strategi ekspor berbasis lima pilar dan tujuh langkah konkret untuk menjawab tantangan ini. Lima pilar tersebut meliputi: diversifikasi pasar dan produk strategis, peningkatan daya saing produk, efisiensi rantai pasok, mitigasi risiko geopolitik, dan diplomasi ekonomi aktif.

Langkah-langkah konkret antara lain pembentukan sistem peringatan dini geopolitik, pendirian Export Center 2.0 di setiap provinsi, serta program matching fund bagi UKM untuk adaptasi sertifikasi internasional dan teknologi ekspor. Inovasi keuangan seperti asuransi ekspor dengan cakupan risiko geopolitik juga tengah disiapkan.

Dalam skenario optimis, Indonesia menargetkan nilai ekspor sebesar US$300 miliar pada 2030. Bahkan dalam skenario pesimis dengan konflik yang terus berlanjut, target minimum masih ditetapkan di angka US$250 miliar—dengan fokus pada substitusi pasar dan ketahanan.

"Kita tidak boleh berpikir biasa-biasa saja di masa yang luar biasa. Krisis ini adalah momentum emas untuk mentransformasi ekspor kita dari sekadar penghasil bahan mentah menjadi pemimpin produk bernilai tinggi di pasar dunia," pungkas Adik dengan penuh optimisme.

Dengan semangat kolaboratif lintas sektor, strategi berbasis data, dan kemauan berinovasi, Indonesia memiliki peluang nyata untuk naik kelas di kancah perdagangan global. Seperti pepatah lama yang kini kembali relevan: dalam setiap krisis, selalu tersembunyi peluang bagi mereka yang siap.

Editor : Fahrizal Arnas

Berita Terbaru

Wushu Kota Batu Borong 8 Medali Emas di Porprov 2025, Atlet Panen Apresiasi

Wushu Kota Batu Borong 8 Medali Emas di Porprov 2025, Atlet Panen Apresiasi

Kamis, 26 Jun 2025 19:45 WIB

Kamis, 26 Jun 2025 19:45 WIB

Setelah cabang olahraga Tenis Meja dan Dansa Sport lebih dulu mempersembahkan total enam medali untuk Kontingen Porprov Kota Batu, kini giliran Cabor Wushu…

Libur Sekolah dan 1 Muharram, Bandara Juanda Siap Layani Lonjakan Penumpang

Libur Sekolah dan 1 Muharram, Bandara Juanda Siap Layani Lonjakan Penumpang

Kamis, 26 Jun 2025 19:33 WIB

Kamis, 26 Jun 2025 19:33 WIB

Peningkatan jumlah penumpang di Bandara Internasional Juanda bertepatan dengan momentum libur panjang menyambut Tahun Baru Islam 1 Muharram 1447 H.…

Jelang 1 Suro, Polres Malang Kumpulkan Perguruan Silat Komitmen Jaga Kondusivitas

Jelang 1 Suro, Polres Malang Kumpulkan Perguruan Silat Komitmen Jaga Kondusivitas

Kamis, 26 Jun 2025 19:08 WIB

Kamis, 26 Jun 2025 19:08 WIB

Kabupaten Malang, MCI News - Polres Malang menggelar rapat koordinasi besar menjelang peringatan 1 Suro dan Suroan Agung 2025. Langkah ini diambil untuk…

Dibongkarnya Bangunan Arsitektur Kolonial, DPRD Surabaya: Pemkot Kecolongan

Dibongkarnya Bangunan Arsitektur Kolonial, DPRD Surabaya: Pemkot Kecolongan

Kamis, 26 Jun 2025 18:46 WIB

Kamis, 26 Jun 2025 18:46 WIB

Surabaya, MCI News – Pembongkaran bangunan berarsitektur Eropa di kawasan Jalan Darmo, Surabaya, berbuntut panjang. Komisi D DPRD Kota Surabaya langsung b…

Bawa Sabu dan 43 Ribu Butir Pil Koplo, Pria Asal Malang Diciduk di SPBU

Bawa Sabu dan 43 Ribu Butir Pil Koplo, Pria Asal Malang Diciduk di SPBU

Kamis, 26 Jun 2025 18:42 WIB

Kamis, 26 Jun 2025 18:42 WIB

Kabupaten Malang, MCI News - Satresnarkoba Polres Malang, menggerebek seorang pria yang diduga menjadi pengedar narkoba di sebuah SPBU kawasan Sukoraharjo,…

Arab Saudi Rayakan 1 Muharram Beda dengan Indonesia

Arab Saudi Rayakan 1 Muharram Beda dengan Indonesia

Kamis, 26 Jun 2025 17:20 WIB

Kamis, 26 Jun 2025 17:20 WIB

Kerajaan Arab Saudi telah mengumumkan 1 Muharram 1447 H. Tahun Baru Islam jatuh pada hari ini, Kamis, 26 Juni 2025.…