Surbaya, MCI News - Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Jawa Timur menggelar sosialisasi calon mitra program Dapur Makan Bergizi Gratis (MBG) bersama perwakilan dunia usaha dan Kadin kabupaten/kota se-Jawa Timur. Acara ini berlangsung di Graha Kadin Jatim, Senin (2/6/2025) dan menjadi langkah awal penting dalam mendorong partisipasi aktif sektor swasta untuk menyukseskan program nasional MBG.
Ketua Umum Kadin Jawa Timur, Adek Dwi Putranto, menjelaskan bahwa program Makan Bergizi Gratis merupakan salah satu program strategis nasional yang diamanatkan langsung kepada Kadin Indonesia oleh pemerintah pusat.
"Sudah ada daerah yang mulai menjalankan program MBG, bahkan beberapa lainnya telah menyiapkan dapur MBG. Kadin Jatim akan suport pelatihan untuk pengurus koperasi merah putih melalui Kadin Institute," jelas Adek.
Ia menegaskan, saat ini program MBG menjadi perhatian utama pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan ditargetkan menyasar jutaan siswa sekolah dasar di seluruh Indonesia. Upaya ini dilakukan agar anak-anak Indonesia mendapatkan makanan bergizi secara gratis setiap harinya.
Wakil Ketua Umum Bidang Konstruksi Kadin Jatim, M. Rizal, menambahkan bahwa Kadin telah aktif mengikuti program ini sejak 2024. "Kami mulai membentuk kemitraan dengan pihak swasta sejak Februari, dan kegiatan operasional sudah berjalan sejak Januari 2025. Dapur MBG harus segera dibentuk di setiap desa untuk menjangkau anak-anak usia sekolah," ungkap Rizal.
Ia juga menyebutkan bahwa di Jawa Barat, anggaran program MBG mencapai Rp 50 triliun per tahun, dan menegaskan pentingnya kolaborasi lintas sektor demi mempercepat pembangunan dapur MBG.
Ketua Kordinator Satgas MBG Kadin Daerah, Desi Arianti, mengungkapkan bahwa Jawa Timur sudah memiliki 708 titik dapur MBG, dan ada penambahan 91 dapur baru di bulan Mei.
“Target Dapur MBG di Kadin Jatim 150 titik. Surabaya menjadi kota dengan pendaftar terbanyak. Mitra dapat berasal dari yayasan mana pun, termasuk yayasan yatim piatu dan pendidikan, asal memenuhi syarat administrasi seperti NPWP, pengurus, alamat, dan dokumen legal lainnya,” jelasnya.
Adapun kriteria lokasi dapur MBG antara lain, luas minimal 400 m² (bisa lahan kosong, bekas ruko, atau rumah makan), berada dalam radius maksimal 5 km dari SD dan di setiap kecamatan ditargetkan memiliki 3 dapur
Proses verifikasi titik dapur dilakukan oleh pusat. Status "pengajuan" belum dapat dilanjutkan ke tahap pembangunan. Hanya setelah status naik menjadi "persiapan" dan mendapat persetujuan dari tim verifikasi pusat, pembangunan dapur dapat dimulai.
"Dapur juga harus memenuhi standar SPPI (Sistem Penyediaan Pangan Institusional) dan lolos uji kelayakan oleh Kadin Indonesia. Setelah itu akan ditentukan Kepala SPPG, ahli gizi, serta accounting sebagai tim operasional," tukasnya.
Lebih lanjut Desi Arianti mengatakan, dalam pelaksanaan program Dapur Makan Bergizi Gratis, pemerintah telah menetapkan alokasi anggaran yang cukup besar untuk memastikan kelancaran operasional dan kualitas gizi makanan yang disediakan. Untuk setiap dapur, dana yang dialokasikan untuk bahan baku mencapai Rp 660 juta.
"Selain itu, dana operasional yang disiapkan untuk memenuhi kebutuhan sekitar 3.000 porsi makan per periode adalah sebesar Rp198 juta. Insentif untuk tenaga kerja dihitung sebesar Rp2.000 per porsi yang disiapkan," terang Desi Arianti
Di luar itu, terdapat juga alokasi dana sebesar Rp132 juta yang diperuntukkan bagi biaya sewa fasilitas dan lahan, yang menjadi hak dari pihak yayasan pengelola dapur. Sistem pembayaran untuk pelaksanaan program ini dilakukan dengan skema deposit dua minggu sekali.
Adapun menu yang disiapkan dalam program MBG dirancang oleh ahli gizi agar memenuhi kebutuhan gizi anak-anak usia sekolah. Setiap paket makanan terdiri atas nasi putih sebanyak 80 hingga 100 gram, ayam seberat 50 gram, serta lauk pokok seberat 30 gram yang dilengkapi dengan lauk pendamping. Selain itu, menu ini juga mencakup sayur sebanyak 40 gram dan buah segar sebanyak 150 gram.
"Komposisi ini telah disusun untuk memastikan keseimbangan antara karbohidrat, protein, serat, dan vitamin yang dibutuhkan untuk mendukung tumbuh kembang anak secara optimal," pungkasnya.
Editor : Fahrizal Arnas