Kejar Ketertinggalan, Kadin NTT Perkuat Kerja Sama Ekonomi dengan Kadin Jatim

author mcinews.id

mcinews.id

Senin, 28 Jul 2025 17:14 WIB

copy

Surabaya, MCI News - Dalam rangka mendukung peningkatan kinerja ekonomi Nusa Tenggara Timur (NTT), Kamar Dagang dan Industri (Kadin) NTT bersama Kantor Perwakilan Wilayah Bank Indonesia NTT melakukan pertemuan dengan Kadin Jawa Timur dalam kegiatan "Forum Bisnis Antara Kadin NTT dengan Kadin Provinsi Jawa Timur di Graha kadin Jatim, Surabaya, Selasa (28/7/2025).

Hadir dalam Kesempatan tersebut, Ketua Umum Kadin NTT Bobby Lianto, Kepala KPw BI NTT Agus Sistyo Widjajati, Ketua Umum Kadin Jatim Adik Dwi Putranto, Kepala KPw BI Jatim, Ibrahim serta sejumlah Wakil Ketua Umum Kadin Jatim. Hadir juga dalam kesempatan tersebut sekitar 40 pelaku usaha NTT dan 40 pelaku usaha Jatim.

Ketua Kadin NTT, Bobby Lianto mengatakan bahwa kegiatan hari ini bertujuan mempererat relasi serta menekan defisit perdagangan. Salah satu langkah yang dilakukan adalah mendorong peningkatan ekspor dan mendorong substitusi industri yang bisa dibangun di NTT. "Tentunya dengan dukungan para pengusaha dari Jawa Timur," katanya.

Lebih lanjut ia mengatakan, bahwa Jawa Timur adalah pintu utama perdagangan untuk NTT. Jalur transportasi darat maupun laut sebagian besar berasal dari Surabaya menuju berbagai wilayah di NTT seperti Kupang, Sumba Timur, Sumba Barat Daya, Labuan Bajo, Reo, Alor, dan Flores Timur. Hubungan dagang ini telah berlangsung lama, bahkan sejak ratusan tahun lalu, menunjukkan bahwa Jawa Timur memiliki peran penting dalam ekonomi Indonesia Timur.

Dalam pertemuan ini dilakukan kegiatan business matching, yang sudah didasarkan pada data yang dikirimkan sebelumnya. Dari total empat nota kesepahaman (MoU) yang dibahas, dua di antaranya telah berhasil dieksekusi pada hari ini, yaitu investasi di bidang peternakan ayam ras pedaging dan ayam ras petelur serta invrstasi di sektor pertanian debgan menan jagimg di laham seluas 1.000 hektar.

"Ini merupakan langkah penting dan sangat ditunggu, karena mendukung program "Ayo Bangun NTT", termasuk untuk mendukung kebutuhan pasokan MBG. Tujuannya adalah agar industri-industri semacam ini benar-benar tumbuh dan menetap di NTT," katanya.

Proyeksi nilai investasi di bidang peternakan ayam ras pedaging tahap awal diperkirakan mencapai sekitar Rp 6 miliar, mengingat ini masih dalam tahap percobaan di satu lokasi. Sementara itu, untuk penanaman jagung di lahan seluas 1.000 hektar, nilai investasinya diperkirakan sekitar Rp 15 miliar, dengan estimasi biaya sekitar Rp15 juta per hektar. "Langkah ini menjadi awal dari pengembangan investasi yang terus didorong agar bisa berkelanjutan di NTT," katanya.

Bobby Lianto menegaskan bahwa pertemuan semacam ini akan dirutinkan, baik setiap tahun atau setiap enam bulan, karena hubungan dan kerja sama yang terjalin antara pelaku usaha dari NTT dan Jawa Timur diyakini akan terus berkembang ke depannya.

Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) Agus Sistyo Widjajati juga mengatakan bahwa kegiatan kali ini diselenggarakan dalam rangka mendukung program Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur yang mengusung tagline "Ayo Bangun NTT".

"Selama ini, pembangunan di NTT sebagian besar diinisiasi oleh pemerintah melalui belanja negara. Namun, saat ini pemerintah mulai melakukan efisiensi, sehingga diperlukan pergeseran strategi dengan mendorong peran sektor swasta dalam mendukung pertumbuhan ekonomi di NTT," ungkap Agus Sistyo Widjajati.

Salah satu langkah konkret yang dilakukan adalah menjalin kerja sama dengan Provinsi Jawa Timur. Pemilihan Jawa Timur bukan tanpa alasan, karena setelah Jakarta, hubungan ekonomi NTT paling besar adalah dengan Jawa Timur. Melalui kerja sama ini, diharapkan produktivitas di NTT dapat meningkat, terutama melalui keterlibatan pengusaha dari Jawa Timur, bukan hanya dalam bentuk perdagangan, tetapi juga investasi dan produksi di NTT.

"Kerja sama ini juga bertujuan untuk meningkatkan kompetensi sumber daya manusia di NTT. Misalnya dalam sektor pertanian dan peternakan, akan dilakukan transfer teknologi dari Jawa Timur agar produktivitas masyarakat lokal meningkat. Saat ini, produktivitas pertanian di NTT rata-rata hanya sekitar 4 ton per hektar, sedangkan di Jawa bisa mencapai 8 hingga 10 ton. Dengan penggunaan teknologi, pupuk, serta metode tanam yang lebih baik, diharapkan hasil panen di NTT juga dapat meningkat," tandasnya.

Selain itu, kerja sama ini membuka peluang perluasan pasar. Jawa Timur memerlukan pasar baru, dan NTT bisa menjadi mitra strategis. Letaknya yang dekat dengan Timor Leste dan Australia menjadikan NTT sebagai jalur distribusi potensial ke dua negara tersebut. Barang-barang yang masuk ke NTT dari Jawa Timur juga cenderung lebih murah dibandingkan dengan memproduksi sendiri di NTT, seperti yang terlihat dalam kasus ayam potong beku dari Jawa Timur yang lebih ekonomis dibandingkan ayam lokal di Kupang.

Dengan peningkatan produktivitas, kompetensi SDM, dan perluasan pasar ini, diharapkan kesejahteraan masyarakat NTT dapat meningkat secara signifikan. Masyarakat yang selama ini berada di kantong-kantong kemiskinan dapat diberdayakan dan memperoleh manfaat langsung dari pembangunan berbasis kolaborasi ini.

Terkait oertumbuhan ekonomi NTT, ia mengatakan di triwulan pertama 2024 meningkat menjadi 4,55%, menunjukkan perbaikan. Namun, NTT masih dikenal dengan tingkat kemiskinan yang cukup tinggi. Sektor pertanian menyumbang sekitar 30% terhadap PDRB, namun menyerap lebih dari 50% tenaga kerja. Artinya, produktivitasnya masih rendah.

Jumlah penduduk usia kerja di NTT mencapai sekitar 4 juta, namun yang bekerja baru sekitar 2,98 juta orang. Artinya masih ada lebih dari satu juta orang yang belum terserap dalam dunia kerja. "Oleh karena itu, keterlibatan sektor swasta sangat diperlukan. Selama ini, pertumbuhan ekonomi NTT masih sangat tergantung pada belanja pemerintah yang menyumbang hingga 61%. Harapannya, melalui kerja sama seperti ini, proporsi aktivitas ekonomi swasta bisa meningkat hingga menyamai bahkan melampaui kontribusi pemerintah," katanya.

Wakil Ketua Umum Kadin Jatim Bidang Jaringan Usaha Antar Provinsi, Diar Kusuma Putra mengatakan selain untuk mempererat silaturahmi antara para pengusaha di kedua provinsi, sekaligus mempertemukan mereka agarbisa berdiskusi tentang perkembangan-perkembangan bisnis dan produk di masing-masing wilayah karena NTT dengan Jawa Timur memiliki karakter produk yang berbeda.

Ia mengatakan, NTT terkenal dari hasil bumi produk agro kemudian Jawa Timur adalah industri manufaktur dan industri-industri lainnya dan memang berbagai macam produk Jawa Timur ini adalah penyuplai untuk kebutuhan-kebutuhan kebutuhan wilayah Indonesia Timur khususnya NTT.

"Dan kami di Jawa Timur sangat tertarik bekerjasama dengan NTT karena NTT juga menjadi pintu masuk ke Timor Leste. Kita tahu banyak barang dari Timor Leste itu ambilnya dari Jawa Timur. Artinya sangat menarik apabila ada pengusaha-pengusaha di NTT yang mau menjadi reseller atau distributor produk-produk manufaktur di Jawa Timur untuk mereka sebarkan, mereka jual sebagai distributor di wilayah Indonesia Timur lainnya utamanya ke Timor Leste," ungkap Diar.

Ketua Umum Kadin Jawa Timur Adik Dwi Putranto menegaskan, kegiatan misi dagang ini adalah sangat luar biasa bagus dan tepat karena pelaku udaha lokal harus benar-benar menguasai produk-produk di Indonesia sendiri dengan produk-produk dari Indonesia sendiri.

"Ini juga jadi program utamanya Gubernur Jawa Timur. kita besok kita ke Lampung, Setelah dari Lampung ke Aceh dua bulan sekali kita melakukan misi dagamh. Tentunya harapan kami ini adalah permulaan nanti bisa dilanjutkan sendiri-sendiri teman-teman pelaku usaha baik dari NTT maupun dari Jawa Timur," ungkapnya.

Dalam kesempatan tersebut Adik juga mengungkapkan bahwa bahwa Kadin Jawa Timur saat ini fokus kegiatannya ada di bidang Sumber Daya Manusia. Karena Kadin Jawa Timur berpendapat bahwa segala sektor kuncinya ada di SDM. "Memang membutuhkan waktu yang lama terkait dengan peningkatan sumber daya manusia tapi secara perlahan dengan segala keterbatasannya kami lakukan itu dan memang kami fokuskan itu. Dalam hal ini, kami bekerja sama dengan 3 lembaga dua dari Jerman, IHK Trier dan GIZ dan satu lembaga dari negara Swiss, yaitu Swiss Contact," tukasnya.

Pada kesempatan yang sama, Kepala BI Jatim Ibrahim menyampaikan bahwa perdagangan antara Jawa Timur dan NTT ini sangat strategis. Hubungan kedua provinsi ini perlu terus didorong. Ke depannya, NTT bisa menjadi pintu gerbang baru untuk wilayah Timor Leste.

"Seiring dengan hubungan ekonomi yang sudah kuat antara Jawa Timur dan NTT, kita perlu mempertahankannya dan memperkuatnya. Ada kebutuhan katalisator, baik sebagai aktor perantara maupun pendukung inisiasi. Peran ini sangat penting dalam pertumbuhan ekonomi karena sangat strategis," tandasnya.

Apalagi Jawa Timur memiliki peranan yang sangat besar dalam ekonomi nasional. Di Pulau Jawa, ekonomi Jawa Timur menyumbang sekitar 25%. Secara nasional, kontribusinya adalah yang terbesar kedua setelah DKI Jakarta, yaitu sekitar 14,32%.

"Gubernur Jawa Timur telah mencanangkan provinsi ini sebagai Gerbang Baru Nusantara, yang tentunya dapat mendukung perdagangan yang terstruktur. Kami berharap kerjasama ini dapat terus berjalan dengan baik, terutama terkait dengan volume yang diminta oleh Timor Leste," pungkasnya.

Editor : Fahrizal Arnas

Berita Terbaru

Tour de Banyuwangi Ijen 2025 Dimulai dengan Aksi Sengit, Jeroen Meijers Kuasai Etape Perdana

Tour de Banyuwangi Ijen 2025 Dimulai dengan Aksi Sengit, Jeroen Meijers Kuasai Etape Perdana

Senin, 28 Jul 2025 17:07 WIB

Senin, 28 Jul 2025 17:07 WIB

Banyuwangi, MCI News – Tour de Banyuwangi Ijen (TDBI) 2025 langsung membuka tirai dengan aksi menegangkan sejak awal. Sebanyak 99 pembalap dari 20 tim i…

KONI Jatim Gelar Screening Pelatih Proyeksi PON 2028

KONI Jatim Gelar Screening Pelatih Proyeksi PON 2028

Senin, 28 Jul 2025 16:42 WIB

Senin, 28 Jul 2025 16:42 WIB

Surabaya, MCI News - Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Jawa Timur mengambil langkah strategis untuk memperkuat pembinaan prestasi olahraga dengan…

Banggar DPRD Surabaya Tunda Finalisasi Plafon Alternatif Pembiayaan Rp452 Miliar yang Diajukan Pemkot

Banggar DPRD Surabaya Tunda Finalisasi Plafon Alternatif Pembiayaan Rp452 Miliar yang Diajukan Pemkot

Senin, 28 Jul 2025 16:02 WIB

Senin, 28 Jul 2025 16:02 WIB

Surabaya, MCI News - Anggota Badan Anggaran (Banggar) DPRD Surabaya, Achmad Nurjayanto, menyampaikan, keputusan final atas rancangan Kebijakan Umum Anggaran…

Tak Hanya Water Taxi, Bupati Badung Usulkan Transportasi Baru ke Gubernur Bali

Tak Hanya Water Taxi, Bupati Badung Usulkan Transportasi Baru ke Gubernur Bali

Senin, 28 Jul 2025 15:30 WIB

Senin, 28 Jul 2025 15:30 WIB

  Badung, MCI News - Demi mengatasi kemacetan lalu lintas di Bali, khususnya di Badung, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) setempat mulai merencanakan penambahan …

Hotman Paris sebut Pemblokiran Rekening Pasif Masyarakat Melanggar Hak Asasi Manusia

Hotman Paris sebut Pemblokiran Rekening Pasif Masyarakat Melanggar Hak Asasi Manusia

Senin, 28 Jul 2025 13:50 WIB

Senin, 28 Jul 2025 13:50 WIB

Rekening pasif selama tiga sampai 12 bulan milik masyarakat bakal diblokir oleh PPATK.…

Gracia JKT48, Kapten Generasi 3 Segera Lulus setelah 11 Tahun

Gracia JKT48, Kapten Generasi 3 Segera Lulus setelah 11 Tahun

Senin, 28 Jul 2025 12:52 WIB

Senin, 28 Jul 2025 12:52 WIB

Shania Gracia mengumumkan segera lulus dari JKT48. Ia sudah di idol group itu selama lebih dari 11 tahun.…