Malang, MCI News – Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Provinsi Jawa Timur, Arumi Bachsin Emil Dardak, meresmikan Glory of Batik Gallery sekaligus meluncurkan Kurikulum Batik di Yayasan Bani Hasyim Islamic School, Perum Persada Bhayangkara Singhasari, Pagentan, Kabupaten Malang, Selasa (21/10/2025).
Dalam sambutannya, Arumi Bachsin menyampaikan apresiasi tinggi atas langkah inovatif Bani Hasyim Islamic School yang telah mengintegrasikan batik dalam kurikulum pendidikan. Ia menilai, langkah ini menjadi wujud nyata sinergi antara pendidikan dan pelestarian budaya bangsa, serta mendorong lahirnya generasi muda yang kreatif dan berdaya saing.
“Batik adalah warisan budaya yang mengandung nilai filosofi, estetika, dan kearifan lokal yang luar biasa. Melalui kurikulum batik seperti ini, anak-anak tidak hanya belajar membatik, tapi juga memahami maknanya, menghargai prosesnya, dan menumbuhkan kebanggaan terhadap identitas bangsa,” ujarnya.
Arumi Bachsin menekankan pentingnya regenerasi dalam dunia batik agar industri ini tidak kehilangan napas kreatif di masa depan. Menurutnya, pengenalan batik melalui pendidikan sejak dini menjadi strategi efektif untuk memastikan warisan budaya tersebut terus berlanjut dan berkembang mengikuti zaman.
“Regenerasi itu penting. Kalau sejak sekolah anak-anak sudah mencintai batik, mereka akan tumbuh dengan rasa bangga dan mungkin kelak akan menjadi perajin, desainer, atau pelaku ekonomi kreatif yang mampu mengangkat batik ke tingkat global,” tuturnya.
Istri Wakil Gubernur Jawa Timur (Wagub Jatim) Emil Dardak ini juga mengapresiasi kehadiran Glory of Batik Gallery di lingkungan sekolah yang tidak hanya menjadi etalase karya batik, tetapi juga ruang belajar interaktif bagi siswa, guru, dan masyarakat. Di galeri ini, siswa dapat mengenal lebih dalam ragam motif, filosofi, serta teknik pembatikan khas Jawa Timur, khususnya yang tumbuh di wilayah Malang Raya.
“Saya berharap galeri ini menjadi pusat edukasi dan inspirasi. Tempat di mana kreativitas, tradisi, dan inovasi bertemu. Karena batik bukan sekadar warisan, tapi juga ruang untuk berkreasi,” tutur Arumi Bachsin.
Lebih lanjut, Arumi Bachsin menegaskan bahwa inisiatif ini merupakan bentuk kolaborasi yang baik antara dunia pendidikan dan sektor ekonomi kreatif, di mana keduanya saling menguatkan. Dunia pendidikan menanamkan nilai, keterampilan, serta kecintaan terhadap budaya, sementara sektor ekonomi kreatif membuka ruang bagi para pelajar untuk mengembangkan potensi dan menghasilkan karya bernilai ekonomi.
“Sinergi antara pendidikan dan ekonomi kreatif seperti ini akan melahirkan generasi yang tidak hanya cerdas secara akademik, tetapi juga kreatif, produktif, dan mencintai budayanya sendiri. Inilah esensi pembangunan sumber daya manusia yang berkarakter dan berdaya saing,” jelasnya.
Dalam kesempatan tersebut, Arumi Bachsin menegaskan komitmen Dekranasda Jawa Timur untuk terus mendukung pelestarian dan pengembangan batik melalui berbagai program pembinaan, pelatihan, serta fasilitasi promosi bagi para pengrajin. Ia juga membuka ruang kolaborasi antara Dekranasda, dunia pendidikan, dan pelaku industri kreatif untuk memperkuat ekosistem batik daerah.
“Dekranasda Jatim berkomitmen menjadi penjalin sinergi antara pemerintah, dunia usaha, dan dunia pendidikan. Kami ingin memastikan bahwa pelestarian budaya seperti batik dapat berjalan seiring dengan penguatan ekonomi kreatif,” pungkasnya.
Usai peresmian, Arumi Bachsin meninjau Glory of Batik Gallery dan menyaksikan langsung proses membatik oleh siswa-siswi Bani Hasyim Islamic School. Suasana penuh semangat dan kebanggaan tampak dari para pelajar yang antusias menunjukkan karya batik buatan mereka sendiri, simbol bahwa kecintaan terhadap batik telah tumbuh sejak usia sekolah.
Editor : Yasmin Fitrida Diat