Badung, MCI News - Dalam rangkaian memperingati Hari Lahir Pancasila, Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK Badung) Rasniathi Adi Arnawa membuka lomba yang diselenggarakan di Lobi Gedung Balai Budaya Giri Nata Mandala, Puspem Badung, Selasa (3/6/2025).
Agenda ini mengusung tema "Melalui Lomba-Lomba Penanaman Berkarakter Pancasila". Tema dipilih untuk menanamkan nilai-nilai pancasila secara kreatif dan menyenangkan, terutama pada usia dini.
Rasniathi Adi Arnawa menyampaikan rasa bangga dan apresiasi atas terselenggaranya kegiatan tersebut. "Kegiatan ini merupakan wujud nyata upaya kita dalam menanamkan nilai-nilai pancasila secara kreatif dan menyenangkan, terutama pada usia dini," ungkapnya.
Istri Bupati Badung ini berharap seluruh peserta dapat mengikuti lomba dengan sportivitas dan menjunjung tinggi nilai-nilai kebersamaan.
Kepala Bidang PAUD dan PNF Disdikpora Kabupaten Badung, I Wayan Wirawan mengatakan, kegiatan ini bertujuan untuk menanamkan karakter sejak dini dan membentuk anak-anak yang berkarakter kuat, bermoral, dan beretika Pancasila.
Lomba-lomba yang diselenggarakan antara lain lomba mewarnai untuk PAUD sebanyak 60 orang, lomba menghafal pancasila untuk TK sebanyak 12 orang, lomba menggambar untuk SD sebanyak 60, dan lomba membaca puisi untuk SMP sebanyak 12 orang.
Di sisi lain, juri mengingatkan para orang tua supaya tidak manargetkan anak-anak mereka harus menjadi juara karena hal tersebut akan memberi tekanan mental atau batin kepada masing-masing anak sehingga menurunkan semangat untuk belajar hingga menghambat kreativitas.
Sebelum memberi masukan terhadap hasil karya gambar anak-anak, anggota juri juga menegaskan bahwa tidak ada satupun seni yang jelek karena seni merupakan hasil karya tangan dan membutuhkan ide serta waktu untuk membuatnya.
"Tidak ada yang namanya seni itu jelek. Yang ada itu seni yang hasilnya kurang maksimal. Kurang maksimalnya di mana? Kurang maksimalnya terdapat pada kurangnya penegasan pada gambar objek itu sendiri, mungkin karena kekurangan waktu ya," ucap juri.
"Dan kurangi penggunaan warna hitam," lanjut juri.
Juri juga menyampaikan tidak apa-apa jika ada anak-anak yang membawa tema hari Pancasila lalu menggambar Garuda Pancasila. Akan tetapi, karena Pancasila merupakan simbol negara, maka tidak boleh ada kesalahan satupun termasuk jumlah helai bulu leher, sayap, hingga ekor termasuk juga tulisan Bhineka Tunggal Ika yang dicengkram oleh burung garuda.
Untuk lomba baca puisi, dewan juri memberi apresiasi atas kepercayaan diri hingga usaha setiap peserta ketika membacakan puisi secara emosional. Meskipun begitu, anggota juri memberi masukan seperti cara pembacaan kalimat yang harus disesuaikan dengan ruangan sekitar, nada yang tidak harus tinggi meskipun terdapat simbol tanda seru "!" di akhir kata atau kalimat. Ekspresi dan gerakan tubuh juga penting dalam menekankan makna dari puisi yang dibacakan.
Acara ini dihadiri oleh berbagai pihak, termasuk Ketua Dharma Wanita Persatuan (DWP) Badung Oliviana Surya Suamba, Perwakilan Disdikpora Badung, jajaran TP PKK Badung, para peserta lomba, dan dewan juri. Dengan kegiatan ini, diharapkan nilai-nilai pancasila dapat tertanam kuat pada generasi muda.
Editor : Yasmin Fitrida Diat